Xiaomi Luncurkan Prosesor Kelas Atas Pertama, Tantang Pemimpin Industri

Dalam perkembangan yang mencolok yang menunjukkan pergeseran dinamika kekuasaan dalam teknologi, Xiaomi baru saja meluncurkan prosesor kelas atas pertamanya, Xring 01, yang dirancang untuk menantang pemimpin industri seperti Qualcomm dan Apple. Peluncuran ini berlangsung minggu ini dalam sebuah acara khusus di mana perusahaan mengungkapkan chip yang tidak hanya mendorong batas teknis, tetapi juga telah menerima pujian resmi dari pemerintah Tiongkok—suatu dukungan publik yang tidak biasa yang menyoroti pentingnya chip ini melampaui ambisi komersial.
Tahun Investasi Mendorong Lompatan Teknologi yang Berani
Penciptaan Xring 01 merupakan puncak dari empat tahun kerja intensif, melibatkan keahlian lebih dari 2.500 insinyur dan anggaran sebesar 13,5 miliar yuan (sekitar 1,67 miliar euro). Lei Jun, pendiri dan CEO Xiaomi, menggambarkan prosesor ini sebagai “buah dari empat tahun pengembangan” dan menganggapnya sebagai awal dari proyek yang lebih besar.
Perusahaan berencana untuk menginvestasikan tambahan 6 miliar euro selama dekade berikutnya untuk memajukan ambisi semikonduktornya. Prosesor ini sudah terintegrasi ke dalam perangkat unggulan terbaru Xiaomi, termasuk smartphone Xiaomi 15S Pro dan tablet Xiaomi Pad 7 Ultra, menandai langkah penting dalam membangun keluarga prosesor milik sendiri.
Desain Inovatif dan Metrik Kinerja yang Mengesankan
Diproduksi oleh TSMC dari Taiwan dengan proses 3-nanometer—pabrik dan teknologi yang sama digunakan oleh Apple—Xring 01 dibangun di atas arsitektur ARM yang berlisensi. Desainnya terkenal karena tata letak sepuluh inti, yang diorganisir menjadi empat kluster untuk menyeimbangkan daya dan efisiensi.
Dua inti Cortex-X925 yang berkinerja tinggi berjalan pada 3,9 GHz untuk menangani tugas-tugas yang menuntut, sementara empat inti Cortex-A725 pada 3,4 GHz mendukung beban kerja yang intens. Chip ini juga mencakup dua inti A725 tambahan pada 1,9 GHz untuk pemrosesan moderat dan dua inti Cortex-A520 hemat energi pada 1,8 GHz.
Uji benchmark awal menempatkan Xring 01 sebanding dengan atau bahkan melampaui kemampuan Snapdragon 8 Elite dari Qualcomm dan A18 Pro dari Apple, yang menunjukkan kemajuan teknologi yang signifikan untuk Xiaomi, yang sebelumnya merilis prosesor Surge S1 yang jauh kurang kuat pada tahun 2017.
Tensi Geopolitik dan Tantangan Industri
Kemunculan Xiaomi dengan chip mutakhir ini terjadi di tengah ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung antara Tiongkok dan Amerika Serikat, terutama terkait teknologi dan kemandirian semikonduktor. Upaya sebelumnya oleh perusahaan seperti Huawei terhambat setelah AS menerapkan sanksi yang membatasi akses ke layanan manufaktur canggih dari TSMC.
Dalam menghadapi batasan ini, Huawei beralih ke produsen domestik SMIC, yang saat ini tidak dapat memproduksi chip dengan teknologi yang sama halusnya (di bawah 7 nm). Untuk saat ini, Xiaomi masih mengandalkan TSMC untuk fabrikasi chipnya tetapi dilaporkan memiliki rencana kontinjensi untuk merespons potensi pembatasan ekspor AS.
Pengumuman terbaru dari Xiaomi ini menunjukkan lebih dari sekadar pencapaian teknis; ini mencerminkan pergeseran yang lebih luas saat Tiongkok semakin mendekat untuk menutup kesenjangan dengan pemimpin semikonduktor global. Ambisi negara ini di sektor ini tetap fokus untuk mencapai kemandirian penuh dalam manufaktur chip, sebuah tujuan yang belum sepenuhnya terwujud namun perusahaan seperti Xiaomi membantu mendorong ke arah tersebut.