Dari distrik perbelanjaan yang dipenuhi neon di Tokyo hingga toko-toko ramai di Manhattan, ribuan penggemar Nintendo rela mengantre berjam-jam, bahkan ada yang tidur di luar, untuk menjadi orang pertama yang mendapatkan Nintendo Switch 2 yang baru diluncurkan. Debut global ini dianggap sebagai salah satu peluncuran teknologi yang paling signifikan dalam ingatan terbaru, mengingat peluncuran awal iPhone oleh Apple yang juga menyedot perhatian banyak orang.

Penggemar Setia Memimpin Antusiasme
Para pelanggan yang antusias sudah mulai mengantre sejak pukul 4:30 pagi di depan cabang GameStop di Union Square, New York, sementara kerumunan lainnya juga berkumpul di toko flagship Nintendo di uptown. Di Tokyo, penggemar yang setia, termasuk para profesional yang sedang bekerja, telah mengosongkan jadwal mereka untuk bergabung dalam keramaian hari peluncuran. Konsol ini dipasarkan dengan harga $450 (sekitar Rp 36.614) di sebagian besar wilayah.

Di Dalam Kerumunan: Dari Livestreamer hingga Selebriti
Di bagian depan antrean di New York, berdiri Christopher Evangelista, seorang pemuda berusia 22 tahun yang biasa dipanggil Chickendog, yang telah mengunjungi toko tersebut selama beberapa minggu sebagai persiapan. “Saya selalu bermimpi bisa menjadi bagian dari peluncuran seperti ini,” katanya sambil melakukan siaran langsung dan berinteraksi dengan penggemar lainnya. Menambah daya tarik acara, Bowen Yang dari SNL terlihat berbincang dengan Presiden Nintendo of America, Doug Bowser. Yang mengungkapkan kegembiraannya untuk kembali bermain Mario Kart dan Zelda di sistem yang ditingkatkan ini.

Melanjutkan Warisan: Generasi Lama dan Baru
Switch 2 hadir sebagai penerus Switch asli yang diluncurkan delapan tahun lalu, yang memperkenalkan model permainan hybrid. Di distrik Ikebukuro di Tokyo, Koji Takahashi yang berusia 54 tahun menunggu selama empat jam di luar Bi Camera Inc. untuk membeli konsol tersebut. “Saya tumbuh dengan Game & Watch dan kartu hanafuda mereka. Sekarang, saya hanya ingin menikmati Mario Kart dengan keluarga saya,” ungkapnya.

Taruhan Tinggi dan Harga Tinggi
Strategi Nintendo untuk kesuksesan pada hari peluncuran sangat bergantung pada visibilitas global dan momentum penjualan. “Nintendo memiliki segalanya yang dipertaruhkan pada peluncuran ini—kegagalan bukanlah pilihan,” ujar Serkan Toto, CEO dari konsultan game Kantan Games. Namun, harga $450 sudah mulai menuai perhatian. Sebuah edisi khusus yang dibanderol dengan harga ¥49.980 (sekitar $350) tersedia di Jepang. Presiden Shuntaro Furukawa telah mengisyaratkan bahwa kenaikan tarif dan biaya logistik dapat memaksa mereka untuk menaikkan harga di masa mendatang.

Pasar yang Padat dan Tekanan Kompetitif
Ruang permainan portabel jauh lebih kompetitif dibandingkan saat peluncuran Switch yang pertama. Perangkat seperti Steam Deck dari Valve, ROG Ally dari Asus, dan Legion Go dari Lenovo sudah mulai mencuri pangsa pasar Nintendo. Sementara itu, Sony dilaporkan sedang mengembangkan perangkat genggam yang mendukung judul PlayStation 5, yang dapat menjadi ancaman potensial lainnya.

Apa yang Membuat Switch 2 Berbeda
Meskipun ada kompetisi, Switch 2 menghadirkan sejumlah peningkatan. Perangkat keras internal yang ditingkatkan memungkinkan konsol ini untuk menjalankan permainan PC dan mobile yang lebih menuntut. Ia juga mempertahankan kompatibilitas mundur dengan judul-judul Switch yang sudah ada, menawarkan perpustakaan game yang instan. Sistem kartu kunci digital yang baru diperkenalkan menggunakan kartrid fisik sebagai token otentikasi, membantu pengembang mengurangi biaya produksi dan memperlancar distribusi.

Perubahan dalam Harga Game: Standar Baru
Nintendo juga menaikkan standar dalam harga game. Judul unggulan Mario Kart World akan diluncurkan dengan harga $80—harga tertinggi yang pernah ada untuk game Nintendo. Ini menandakan standar harga baru dalam dunia permainan konsol premium.

Peran Pengembang Pihak Ketiga
Sementara judul-judul dari dalam perusahaan terus mendefinisikan identitas Nintendo, para ahli memperingatkan bahwa keberhasilan jangka panjang sangat tergantung pada dukungan pihak ketiga. Nama-nama besar seperti Call of Duty dan franchise RPG terkemuka sangat penting untuk menjaga konsol ini tetap relevan. Studio seperti Capcom dan Square Enix semakin beralih fokus ke PC melalui platform seperti Steam. “Jika Nintendo gagal menghadirkan ekosistem yang kuat, migrasi para pengembang ke PC hanya akan semakin cepat,” peringatkan Naoko Kino, kepala firma dukungan pengembang Kyos Co.