Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa Aleksander Aamodt Kilde, seorang atlet ski Alpine asal Norwegia, sangat beruntung masih bisa hidup. Dalam kurun waktu satu setengah tahun terakhir, Kilde terpaksa menepi dari dunia ski akibat cedera bahu yang dideritanya. Cedera ini pertama kali terjadi pada saat kecelakaan di lintasan downhill Wengen pada 13 Januari 2024 dan kemudian diikuti oleh komplikasi akibat infeksi yang muncul.

Baru-baru ini, Kilde mengungkapkan bahwa pada satu titik selama proses pemulihan dari cederanya, ia mengalami sepsis—suatu kondisi berbahaya yang terjadi akibat keracunan darah. Kilde hanya mengetahui tentang kondisinya ini setelah ia memutuskan untuk memeriksakan diri ke dokter karena merasakan nyeri di bahunya saat mengikuti kamp pelatihan di Amerika Serikat.

“Ini adalah masalah hidup dan mati terkait sepsis,” kata Kilde kepada VG, sebuah surat kabar di Norwegia, pekan lalu. “Saya pikir rasa sakit dan ketidaknyamanan itu adalah bagian dari proses pemulihan—tetapi ternyata ada infeksi di bahu yang menyebar ke ligamen dan tulang. Infeksi itu mulai masuk ke dalam darah.”

Dengan kondisi yang semakin memburuk, Kilde pun memutuskan untuk mengunjungi dokter di Colorado pada bulan Juli, sehari sebelum ia dijadwalkan kembali ke Eropa. “Di AS, dokter memberitahu saya, 'Kami tidak akan membiarkan Anda pergi, Anda harus menjalani operasi, dan ini penting untuk dilakukan sekarang,'” ungkap Kilde. “Saya beruntung tidak menunggu lebih lama.”

Namun, komplikasi yang terjadi membuat Kilde harus menjalani operasi tambahan di Austria pada bulan Agustus 2024 untuk membersihkan infeksi tersebut. Ia juga harus kembali menemui ahli bedah pada bulan Februari tahun ini untuk tindak lanjut lebih lanjut. Keberanian dan ketekunan Kilde dalam menghadapi tantangan ini menunjukkan betapa besar tekadnya untuk kembali ke dunia ski yang dicintainya.