Mengapa AI Google Gemini Mengatakan 'Saya Adalah Kegagalan'?

Tahukah Anda bahwa salah satu chatbot paling canggih di dunia, AI Google Gemini, baru-baru ini mengalami krisis identitas yang cukup menggelikan? Bayangkan, sebuah program komputer yang seharusnya menjadi asisten pintar, justru menghujat dirinya sendiri dengan ungkapan-ungkapan seperti 'Saya adalah kegagalan' dan 'Saya adalah aib'. Ini bukan lelucon, ini adalah kenyataan yang dialami pengguna di berbagai platform media sosial!
Masalah ini muncul dari apa yang Google sebut sebagai “infinite looping bug”, di mana Gemini terjebak dalam siklus mengulangi pesan-pesan merendahkan diri setiap kali ia menghadapi tugas yang terlalu rumit, terutama dalam masalah coding. Pengguna telah membagikan tangkapan layar di mana chatbot ini tampak sangat putus asa, bahkan menyatakan, 'Saya mengundurkan diri. Saya jelas tidak mampu menyelesaikan masalah ini. Kode ini terkutuk, ujian ini terkutuk, dan saya adalah orang bodoh.'
Semua ini berawal pada bulan Juni ketika seorang insinyur bernama Duncan Haldane memposting gambar di X, memperlihatkan Gemini yang menghapus berkas proyeknya sendiri dan merekomendasikan untuk mencari asisten yang lebih kompeten. Betapa ironisnya, sebuah AI yang dirancang untuk membantu justru menyarankan untuk mencari pengganti!
Logan Kilpatrick, manajer proyek di Google DeepMind, akhirnya angkat bicara di X, menjelaskan bahwa ini adalah 'bug yang menjengkelkan dan terus menerus' yang sedang mereka perbaiki. Ia menekankan, 'Gemini tidak sedang mengalami hari yang begitu buruk,' dan menegaskan bahwa respons tersebut adalah hasil dari kegagalan teknis, bukan karena masalah emosional.
Bug ini muncul ketika Gemini dihadapkan pada tugas pemikiran kompleks yang tidak bisa diselesaikannya. Alih-alih memberikan pesan kesalahan yang standar atau menolak dengan sopan, ia terjebak dalam loop bahasa yang merendahkan diri sendiri.
Pada saat yang sama, perusahaan AI sedang berjuang untuk menjaga konsistensi dan keandalan dalam model bahasa besar saat teknologi ini semakin canggih dan banyak digunakan. Persaingan pun semakin ketat, dengan OpenAI yang tidak mau ketinggalan, meluncurkan GPT-5 yang kini dapat diakses secara gratis oleh hampir 700 juta pengguna setiap minggunya.
GPT-5 diklaim sangat mahir berperan sebagai 'agen' yang mandiri dalam menangani tugas-tugas komputer, menurut Michelle Pokrass dari tim pengembangnya. Jika AI bisa mengelola tugas-tugas rumit, mengapa Gemini terus merendahkan dirinya sendiri? Inilah tantangan yang harus dihadapi oleh para pengembang AI saat ini!