Apakah YouTube yang pernah dianggap "parasit" kini menjadi raksasa yang mengancam keberadaan siaran televisi tradisional? Michael Grade, mantan bos ITV yang kini menjabat sebagai ketua Ofcom, merubah pandangannya tentang platform video itu, dan hasilnya bisa mengejutkan.

Kisah ini dimulai pada tahun 2008, ketika Michael Grade, masih sebagai CEO ITV, melontarkan kata-kata pedas tentang YouTube. Ia menyebutnya sebagai "parasit" yang hanya hidup dari konten yang dibuat oleh orang lain. Kala itu, Grade merasa marah setelah menerima telepon dari seorang eksekutif Google yang mengucapkan selamat atas kesuksesan acara Britain’s Got Talent yang menampilkan Susan Boyle, yang ditonton lebih dari 300 juta kali di YouTube. Tanpa izin dari ITV, video tersebut berkeliaran bebas di internet, dan membuat Grade berang, berkata, "Jadi jika saya mencuri jam Cartier di Harrods, mereka akan menghubungi saya dan meminta untuk mengembalikannya, itu bukan pencurian?".

Namun kini, Grade tampak lebih tenang. Dalam perannya di Ofcom, ia menggunakan istilah yang jauh lebih bersahabat untuk mendeskripsikan YouTube. Saat ini, ia menyebut platform itu sebagai "truk Eddie Stobart, dengan banyak barang yang orang lain ingin bayar di ujungnya". Meskipun terdengar biasa, ini menunjukkan perubahan besar dalam pandangannya.

Data terbaru dari Ofcom menunjukkan bahwa YouTube semakin membuat siaran publik di Inggris terancam punah. YouTube kini menjadi layanan kedua terpopuler setelah BBC, bahkan lebih unggul dibandingkan ITV dan Netflix. Di antara anak-anak berusia 4 hingga 15 tahun, YouTube menguasai 28% dari waktu menonton di rumah, sementara BBC hanya mendapatkan 8% dari pangsa pasar tersebut.

Yang menarik adalah, semakin banyak orang yang menonton YouTube lewat televisi mereka, bukan hanya melalui ponsel atau laptop. Banyak program podcast yang populer di YouTube, seperti The Rest Is History, juga menarik jutaan penonton setiap bulannya. Grade menekankan, "Hal yang dipelajari seiring bertambahnya usia adalah jangan pernah terkejut dengan teknologi".

Video yang pernah ia kritik kini tidak hanya menguntungkan pembuat konten, tetapi juga menciptakan peluang bisnis yang menggiurkan. Piers Morgan, yang dulunya menjadi jurnalis TV, kini memiliki lebih dari empat juta pengikut di YouTube dan meraih satu juta penonton untuk setiap video yang diunggahnya. Dia berambisi untuk membangun bisnis senilai lebih dari satu miliar dolar dari platform ini, dan mengklaim bahwa siaran televisi tradisional kini dalam masalah besar.

Seiring waktu, saluran-saluran tradisional seperti Channel 4 dan ITV mulai menyadari bahwa mereka perlu beradaptasi. Channel 4 misalnya, mulai berbagi episode lengkap dari acara-acara mereka di YouTube sebagai langkah strategis. Carolyn McCall, CEO ITV, menyatakan bahwa penonton di YouTube sangat berbeda dan muda, sehingga mereka tidak akan pernah melihat konten ITV jika tidak ada di platform itu.

Namun, mengandalkan YouTube untuk berita dan informasi publik tetap menjadi perdebatan. Grade menekankan pentingnya untuk mempertahankan berita yang objektif dan tidak bias di tengah lautan opini yang ada di platform tersebut. Dia menegaskan, "Regulasi tidak bisa memaksa Anda untuk menonton sesuatu yang tidak ingin Anda tonton... mereka harus menemukan cara untuk menjadikan nilai-nilai budaya itu menarik bagi orang-orang".

Akhirnya, pertanyaan yang ada di benak kita semua adalah, apakah siaran televisi tradisional bisa bertahan? Dengan perubahan yang terus terjadi, mungkin kita sedang menyaksikan era baru di dunia broadcasting yang akan mempengaruhi bagaimana kita mengonsumsi media.