Ray Dalio, pendiri Bridgewater Associates LP dan seorang miliarder, memberikan pernyataan yang mencolok pada hari Senin, terkait dengan keputusan terbaru Moody's untuk menurunkan peringkat kredit sovereign Amerika Serikat. Dalam sebuah acara yang diadakan di Greenwich Economic Forum di Connecticut pada tanggal 3 Oktober 2023, Dalio menyatakan bahwa langkah Moody's tersebut tidak sepenuhnya mencerminkan ancaman yang dihadapi oleh obligasi pemerintah AS.

Menurut Dalio, lembaga pemeringkat kredit seperti Moody's hanya mempertimbangkan risiko pemerintah untuk tidak membayar utang, tanpa memperhitungkan risiko yang lebih besar yaitu kemungkinan pemerintah mencetak uang untuk melunasi utangnya. "Anda harus tahu bahwa peringkat kredit sering kali meremehkan risiko kredit karena mereka hanya menilai risiko pemerintah tidak membayar utangnya," tulis Dalio dalam sebuah unggahan di platform media sosial X.

Dia melanjutkan, "Mereka tidak mempertimbangkan risiko yang lebih besar bahwa negara-negara yang berutang akan mencetak uang untuk membayar utang mereka, yang dapat menyebabkan pemegang obligasi mengalami kerugian akibat turunnya nilai uang yang mereka terima, bukan karena jumlah uang yang mereka terima berkurang." Dengan kata lain, Dalio mengingatkan bahwa bagi mereka yang peduli dengan nilai uang mereka, risiko terhadap utang pemerintah AS jauh lebih besar daripada yang disampaikan oleh lembaga pemeringkat.

Pada hari Jumat sebelumnya, Moody's memutuskan untuk menurunkan peringkat kredit AS satu notch dari Aaa menjadi Aa1. Keputusan ini diambil dengan pertimbangan defisit anggaran federal yang terus membesar dan pembayaran bunga utang yang melambung tinggi. Ini menjadikan Moody's sebagai lembaga pemeringkat terakhir dari tiga besar yang menurunkan peringkat AS dari rating tertinggi yang mungkin.

Reaksi pasar pun cukup signifikan; saham-saham AS mengalami penurunan pada hari Senin setelah hasil keputusan Moody's ini, di mana imbal hasil obligasi Treasury 30 tahun melonjak menjadi 4,995% dan imbal hasil obligasi 10 tahun naik menjadi 4,521%.

Menurut laporan Reuters pada bulan Maret, aset yang dikelola oleh Bridgewater mengalami penurunan sebesar 18% pada tahun 2024 menjadi sekitar $92 miliar, jauh dari puncaknya yang mencapai $150 miliar pada tahun 2021.