Tiongkok Kecam Peringatan Baru AS Terkait Penggunaan Chip AI Made in China

BEIJING: Tiongkok mengutuk pada hari Rabu, 21 Mei, peringatan terbaru dari Amerika Serikat mengenai penggunaan chip AI yang dibuat di Tiongkok. Dalam pernyataan tersebut, pemerintah Tiongkok menegaskan akan mengambil langkah-langkah untuk melawan upaya "perundungan" yang bertujuan membatasi akses pada semikonduktor dan rantai pasokan teknologi tinggi.
Washington telah berusaha dalam beberapa tahun terakhir untuk membatasi ekspor chip canggih ke Tiongkok, dengan kekhawatiran bahwa teknologi tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan sistem militer Beijing dan merongrong dominasi Amerika dalam bidang AI. Peringatan ini muncul setelah administrasi Presiden Donald Trump minggu lalu mencabut beberapa kontrol ekspor pada semikonduktor komputasi canggih, sebagai respons terhadap permintaan dari negara-negara yang merasa dihalangi dari teknologi penting yang diperlukan untuk mengembangkan kecerdasan buatan.
Beberapa pembuat undang-undang AS khawatir bahwa pembatasan tersebut justru akan mendorong negara-negara lain untuk mencari chip AI dari Tiongkok, yang dapat mempercepat pengembangan teknologi mutakhir di negara itu. Dalam konteks ini, Washington juga mengeluarkan pedoman baru yang memperingatkan perusahaan-perusahaan bahwa penggunaan semikonduktor AI canggih buatan Tiongkok, khususnya chip Ascend dari raksasa teknologi Huawei, akan menempatkan mereka pada risiko pelanggaran kontrol ekspor AS.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada hari Rabu, kementerian perdagangan Beijing menjelaskan bahwa peringatan tersebut adalah "perundungan sepihak yang tipikal dan proteksionisme, yang secara serius merusak stabilitas rantai industri semikonduktor global dan rantai pasokan." Tiongkok menuduh AS "menyalahgunakan kontrol ekspor untuk menekan dan membatasi Tiongkok."
Kementerian tersebut menyatakan, "Tindakan-tindakan ini secara serius merugikan hak dan kepentingan sah perusahaan-perusahaan Tiongkok dan membahayakan kepentingan pembangunan Tiongkok." Mereka juga memperingatkan bahwa "setiap organisasi atau individu yang menerapkan atau membantu menerapkan langkah-langkah semacam ini" dapat melanggar hukum Tiongkok. Selain itu, Tiongkok berjanji akan mengambil "langkah tegas untuk melindungi hak dan kepentingan sahnya" sebagai respons terhadap tindakan tersebut.