Tiongkok, negara dengan dominasi pasar logam tanah jarang, memproduksi seluruh pasokan samarium dunia, yang merupakan logam langka yang tidak begitu dikenal namun memiliki aplikasi penting, terutama dalam sektor militer. Samarium digunakan dalam pembuatan magnet yang memiliki kemampuan luar biasa untuk menahan suhu tinggi, bahkan cukup panas untuk melelehkan timah, tanpa kehilangan kekuatan magnetiknya. Kekuatan magnet ini sangat penting untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan ketahanan terhadap panas, seperti motor listrik yang bergerak cepat dan terpasang di ruang terbatas, seperti dalam hidung rudal.

Pada tanggal 4 April, Tiongkok secara resmi menghentikan ekspor tujuh jenis logam tanah jarang, termasuk magnet yang terbuat dari logam-logam tersebut. Tiongkok mengendalikan sebagian besar pasokan logam dan magnet tanah jarang di dunia, dan keputusan ini diambil oleh Kementerian Perdagangan Tiongkok, yang menyatakan bahwa material-material ini memiliki kegunaan baik untuk tujuan sipil maupun militer. Dalam pernyataannya, kementerian tersebut menegaskan bahwa semua ekspor lebih lanjut akan diizinkan hanya dengan lisensi yang dikeluarkan secara khusus. Langkah ini, menurut kementerian, bertujuan untuk “melindungi keamanan nasional” dan “memenuhi kewajiban internasional seperti nonproliferasi.”

Kementerian juga telah mulai mengeluarkan beberapa lisensi untuk magnet yang mengandung dua dari logam tanah jarang yang dibatasi, yaitu disprosium dan terbidium, untuk produsen mobil di Eropa dan Amerika Serikat. Magnet yang mengandung kedua logam ini digunakan dalam sistem rem dan kemudi kendaraan, dan mampu menahan panas dari mesin bensin yang berada di dekatnya, namun tidak dapat diandalkan untuk aplikasi militer yang menuntut ketahanan terhadap suhu yang lebih ekstrem. Meskipun demikian, belum ada tanda bahwa Tiongkok telah menyetujui ekspor samarium, yang sejatinya memiliki sedikit aplikasi sipil.

Di tengah ketegangan perdagangan ini, pejabat Tiongkok dan Amerika mulai melakukan perundingan dagang di London pada hari Senin, yang dijadwalkan berlangsung selama dua hari. Mengembalikan aliran logam tanah jarang ke pasar internasional menjadi prioritas bagi pejabat Amerika, meskipun sedikit yang berharap bahwa Tiongkok akan mencabut sistem lisensi ekspor baru yang telah diterapkan.