Seorang wanita berusia 42 tahun terpaksa menjalani mastektomi ganda setelah mengalami nekrosis parah akibat penggunaan sengatan lebah sebagai pengobatan untuk kanker payudara, yang didasarkan pada pengobatan tradisional.

Dua tahun yang lalu, wanita yang tidak diketahui namanya itu mulai merasakan adanya benjolan di payudara dan selanjutnya didiagnosis menderita kanker payudara bilateral di Rumah Sakit Onkologi Kota Ho Chi Minh.

Namun, meskipun keluarganya berulang kali berusaha membawanya untuk dirawat di rumah sakit, ia menunjukkan tanda-tanda stres psikologis dan menolak untuk menjalani perawatan medis.

Akibatnya, keluarganya memutuskan untuk beralih ke pengobatan rumahan. Berdasarkan informasi yang beredar di internet yang mengklaim bahwa “racun lebah dapat membunuh sel kanker dalam waktu 24 jam”, keluarga wanita itu membeli puluhan lebah dan membiarkannya menyengat payudaranya secara langsung.

Sayangnya, kondisi wanita ini tidak menunjukkan perbaikan; sebaliknya, payudara kanannya semakin membengkak dan dipenuhi nanah. Dalam keadaan yang sangat menyakitkan, pasien akhirnya menggunakan pisau cukur untuk membuka payudaranya dengan harapan dapat “mengalirkan nanah” tersebut.

Sayangnya, luka yang dihasilkan semakin dalam dan terus berdarah. Setelah mengalami penderitaan yang berkepanjangan, akhirnya wanita tersebut setuju untuk mencari perawatan di Rumah Sakit Umum Xuyen A.

Dokter Pham Anh Tu, seorang ahli onkologi di rumah sakit tersebut, mengungkapkan pada hari Rabu bahwa pasien telah datang dengan kanker stadium lanjut, payudara kanan yang terluka, serta kelenjar getah bening yang terinfeksi di ketiak dan leher.

Tim bedah akhirnya melakukan mastektomi bilateral dan pencangkokan kulit untuk menutupi area dada yang rusak, karena tumor telah menyebar dan menginvasi sebagian besar dinding dada. Setelah menjalani operasi, kesehatan pasien perlahan-lahan mulai membaik.

Tim dokter kini melanjutkan kemoterapi dengan harapan dapat memperpanjang hidupnya.