Jumlah kematian akibat wabah mpox yang sedang berlangsung di Afrika telah melampaui angka 1.800, sementara jumlah kasus yang dilaporkan sejak awal tahun 2024 mendekati angka 150.000. Hal ini disampaikan oleh Pusat Pengendalian Penyakit Afrika (Africa CDC).

Pada konferensi pers online yang diadakan pada Kamis malam, Ngashi Ngongo, kepala staf sekaligus kepala Kantor Eksekutif di Africa CDC, menyatakan bahwa 26 negara di Afrika yang terdampak mpox telah melaporkan total 148.308 kasus sejak awal tahun lalu. Dari jumlah tersebut, sebanyak 40.674 kasus telah dikonfirmasi dan sekitar 1.816 kematian terkait telah tercatat.

Data dari lembaga kesehatan khusus Uni Afrika (AU) menunjukkan bahwa hanya dalam pekan lalu, benua Afrika mencatat 2.715 kasus baru, termasuk 822 kasus yang dikonfirmasi dan 20 kematian baru terkait.

Ngongo menyampaikan keprihatinan mengenai lonjakan cepat kasus mpox di Sierra Leone, negara di Afrika Barat tersebut menyumbang 40 persen dari total semua kasus yang dikonfirmasi di seluruh Afrika dalam pekan lalu.

Sementara itu, Africa CDC telah meningkatkan kewaspadaan terkait tren meningkatnya keadaan darurat kesehatan masyarakat yang terjadi di seluruh benua. “Sejauh ini (di tahun 2025) kami telah mencatat sekitar 132 peristiwa kesehatan masyarakat dengan risiko sedang hingga tinggi di benua ini. Jika dibandingkan dengan jumlah total yang kami miliki tahun lalu, yaitu 219, ini menunjukkan bahwa kami sudah bergerak menuju untuk melampaui angka itu di tahun 2025, yang merupakan konfirmasi bahwa Afrika tetap berada pada tren peningkatan dalam hal peristiwa kesehatan masyarakat,” kata Ngongo.

Data dari Africa CDC menunjukkan bahwa sekitar 22 negara di Afrika telah melaporkan total 157.974 kasus kolera sejak awal tahun ini, termasuk 5.998 kasus yang dikonfirmasi dan lebih dari 3.273 kematian terkait, menurut laporan dari agensi berita Xinhua.

Dengan jumlah kasus dan kematian yang ada, kolera menjadi masalah kesehatan masyarakat terpenting di Afrika, bersanding dengan mpox, campak, demam dengue, dan demam Lassa, yang merupakan lima wabah penyakit teratas yang dilaporkan oleh anggota AU sejauh ini tahun ini.