Seorang pria melakukan peregangan saat sesi olahraga pagi di sebuah taman di Beijing pada 18 Juni 2009. — Reuters

Peningkatan kasus diabetes tipe 2 di seluruh dunia merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius, yang saat ini berdampak pada lebih dari 6% populasi dewasa. Angka ini diperkirakan akan mencapai sekitar 7% pada tahun 2030, sebuah tren yang mengkhawatirkan yang menunjukkan perlunya tindakan pencegahan yang lebih efektif.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diabetes tipe 2 sebagian besar dapat dicegah. Langkah-langkah pencegahan yang penting meliputi menjaga berat badan yang sehat dan berpartisipasi dalam aktivitas fisik secara teratur. Dua faktor ini dapat membantu mencegah prediabetes, yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah dan resistensi insulin, agar tidak berkembang menjadi diabetes penuh.

Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Cardiovascular Diabetology – Endocrinology Reports menambah bukti yang terus berkembang bahwa olahraga memainkan peran penting dalam mengurangi risiko pengembangan diabetes tipe 2.

Temuan studi tersebut menunjukkan bahwa berolahraga selama lebih dari dua jam per minggu dapat membantu individu dengan prediabetes membalikkan kondisi ini dan mencegahnya berkembang lebih jauh. Dr. David Cutler, seorang dokter spesialis kedokteran keluarga yang tersertifikasi di Providence Saint John’s Health Centre di Santa Monica, CA, yang tidak terlibat dalam studi tersebut, menjelaskan dalam sebuah wawancara dengan Medical News Today:

"Dampak kesehatan dari memiliki diabetes sangat mendalam. Ada peningkatan risiko dari hampir setiap kategori penyakit: serangan jantung, stroke, gagal ginjal, penyakit vaskular, kebutaan, dan infeksi. Penyakit-penyakit ini dapat menyebabkan kematian lebih awal dan kualitas hidup yang sangat terganggu sebelum kematian bagi penderita diabetes. Sementara prediabetes membawa sedikit risiko yang meningkat, itu adalah peringatan karena kita tahu bahwa 25–50% penderita prediabetes akan mengembangkan diabetes. Oleh karena itu, tindakan yang bijak adalah mencegah prediabetes atau membalikannya jika sudah ada."

Terlibat dalam lebih dari 150 menit aktivitas fisik per minggu secara signifikan meningkatkan kemungkinan membalikkan prediabetes, membuat individu empat kali lebih mungkin untuk kembali ke tingkat gula darah normal.

"Studi ini jelas memperkuat apa yang telah dikatakan dokter kepada pasien selama ini: Diet, pengendalian berat badan, dan olahraga adalah bahan kunci untuk hidup yang panjang dan sehat. Dan sekarang Anda memiliki target konkret untuk dicapai, yaitu 150 menit olahraga per minggu," kata Cutler.

Selain olahraga teratur, menjaga kadar HbA1c di bawah 6,0% diidentifikasi oleh para peneliti sebagai faktor kunci dalam meningkatkan kemungkinan membalikkan prediabetes.