Goldman Sachs Mempekerjakan Insinyur Perangkat Lunak Otonom Pertama di Dunia

Logo perusahaan Goldman Sachs ditampilkan di layar di lantai Bursa Efek New York (NYSE) di New York City, A.S., pada 7 Mei 2025.
Perekrutan terbaru di Goldman Sachs bukanlah seorang manusia. Bank investasi tersebut sedang menguji coba seorang insinyur perangkat lunak otonom dari startup kecerdasan buatan, Cognition, yang diharapkan segera bergabung dengan tim pengembang manusia yang berjumlah 12.000 orang. Marco Argenti, kepala teknologi Goldman, mengungkapkan informasi ini kepada CNBC baru-baru ini.
Program yang bernama Devin ini mulai dikenal di kalangan teknologi tahun lalu setelah Cognition mengklaim bahwa mereka telah menciptakan insinyur perangkat lunak AI pertama di dunia. Video demo menunjukkan bahwa Devin dapat beroperasi sebagai insinyur full-stack, mampu menyelesaikan tugas-tugas kompleks dengan intervensi manusia yang minimal.
“Kami akan mulai melengkapi tenaga kerja kami dengan Devin, yang akan bertindak sebagai karyawan baru yang melakukan tugas atas nama para pengembang kami,” kata Argenti dalam sebuah wawancara baru-baru ini.
“Awalnya, kami akan memiliki ratusan Devin, dan jumlah ini mungkin akan mencapai ribuan tergantung pada kasus penggunaan,” tambahnya.
Capaian ini merupakan indikator terbaru dari cepatnya adopsi AI di dunia korporat. Hanya tahun lalu, sejumlah perusahaan Wall Street, termasuk JPMorgan Chase dan Morgan Stanley, sudah mulai meluncurkan asisten kognitif berbasis model OpenAI untuk membantu karyawan mengenal teknologi ini.
Dengan hadirnya AI agentic di Wall Street — merujuk pada program-program seperti Devin yang tidak hanya membantu manusia dalam tugas-tugas sederhana seperti meringkas dokumen atau menulis email, tetapi juga melakukan pekerjaan kompleks seperti membangun aplikasi secara keseluruhan — menandakan adanya pergeseran besar dengan potensi imbalan yang lebih besar.
Perusahaan-perusahaan teknologi besar, termasuk Microsoft dan Alphabet, telah menyatakan bahwa AI sudah menghasilkan sekitar 30% dari kode di beberapa proyek. Sementara itu, CEO Salesforce, Marc Benioff, menyebutkan bulan lalu bahwa AI menangani hingga 50% dari pekerjaan di perusahaannya.
Di Goldman Sachs, salah satu bank investasi terkemuka di dunia, bentuk AI yang lebih kuat ini berpotensi meningkatkan produktivitas pekerja hingga tiga atau empat kali lipat dibandingkan dengan alat AI sebelumnya, menurut Argenti. Devin akan diawasi oleh karyawan manusia dan akan menangani tugas-tugas yang sering dianggap membosankan oleh para insinyur, seperti memperbarui kode internal ke bahasa pemrograman yang lebih baru,” jelasnya.