Apakah Anda percaya bahwa kebiasaan sederhana seperti menggunakan ponsel saat di toilet dapat menjadi penyebab meningkatnya jumlah kasus ambeien? Menurut para dokter, jawaban atas pertanyaan ini cukup mengejutkan!

Dalam laporan terbaru yang mengungkapkan fakta mencengangkan, ternyata satu dari tiga orang yang menjalani kolonoskopi didiagnosis menderita ambeien, dengan kondisi ini bertanggung jawab atas sekitar 4 juta kunjungan ke dokter dan rumah sakit setiap tahunnya. Angka ini tentu sangat mencolok dan menunjukkan bagaimana gaya hidup modern bisa berdampak buruk bagi kesehatan kita.

Pasar pengobatan ambeien diperkirakan akan mencapai $1,75 miliar pada tahun 2025, naik dari $1,67 miliar pada tahun 2024. Dan data dari Market Research Future menunjukkan bahwa angka itu akan melonjak menjadi $2,6 miliar pada tahun 2034. Kami tidak bisa mengabaikan fakta bahwa pencarian informasi tentang ambeien di internet juga meningkat lima kali lipat antara 2004 dan 2023, berdasarkan analisis Google Trends oleh DailyMail.com.

Ambeien, atau yang biasa dikenal dengan nama 'piles', adalah vena yang membengkak di bagian anus dan rektum. Penyebab umum ambeien bisa jadi adalah mengejan saat buang air besar, sembelit, mengangkat beban berat, duduk terlalu lama, dan bahkan kehamilan. Namun, para ahli kini semakin menyoroti penggunaan ponsel di toilet sebagai salah satu penyebab utama.

Dalam sebuah survei yang dilakukan pada tahun 2021, sekitar tiga per empat orang Amerika mengaku membawa ponsel mereka ke toilet. Di antara kelompok usia 18 hingga 29 tahun, jumlah ini meningkat hampir mencapai semua responden. Penggunaan ponsel ini memperpanjang waktu yang dihabiskan saat duduk di toilet, sehingga meningkatkan tekanan pada vena di anus dan rektum bagian bawah, yang dapat menyebabkan pembengkakan dan peradangan, alias ambeien.

Hasil survei terbaru dari Beth Israel Deaconess Medical Center di Boston menunjukkan bahwa orang-orang yang menggunakan ponsel saat di toilet memiliki risiko 46 persen lebih tinggi untuk mengalami ambeien. Dan inilah yang mungkin membuat Anda terkejut: hampir tiga dari empat orang dewasa akan mengalami ambeien dalam hidup mereka. Gejala-gejalanya termasuk darah dalam tinja, ketidaknyamanan yang terus menerus, dan perasaan tidak tuntas setelah buang air besar. Dalam kasus yang lebih parah, penderita mungkin merasakan benjolan di sekitar anus yang terasa nyeri.

Meski sebagian besar kasus ambeien dapat diatasi dengan perubahan gaya hidup, pengobatan tanpa resep, atau prosedur kecil, dalam kasus prolaps rektum, intervensi medis yang lebih intensif biasanya diperlukan. Namun, pencegahan jauh lebih baik daripada pengobatan.

Akhir-akhir ini, survei dari Beth Israel yang dipresentasikan di konferensi Digestive Diseases Week (DDW) di San Diego, melibatkan 125 peserta yang menjalani kolonoskopi. Lebih dari 40 persen dari mereka memiliki ambeien, dan 93 persen mengaku menggunakan ponsel di toilet setidaknya sekali seminggu.

Lebih dari sepertiga dari mereka menghabiskan lebih dari enam menit di toilet, dibandingkan dengan hanya tujuh persen dari mereka yang tidak menggunakan ponsel. Jadi, jika Anda merasa terlalu lama di toilet, mungkin ponsel Anda adalah salah satu penyebabnya!

Sementara tidak ada waktu 'aman' yang disepakati secara universal untuk menghabiskan waktu di toilet, sebagian besar ahli gastroenterologi sepakat bahwa jika buang air besar tidak terjadi dalam waktu lima hingga sepuluh menit, lebih baik bangkit, bergerak, dan mencoba lagi nanti. Menggunakan ponsel di toilet sepertinya membuat kita lebih betah di sana, padahal sebaiknya kita cepat-cepat keluar!

Dokter merekomendasikan untuk mengonsumsi lebih banyak makanan kaya serat seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan tetap terhidrasi dengan cukup air sepanjang hari. Aktivitas fisik yang ringan juga dapat membantu pencernaan dan mengurangi kemungkinan sembelit.

Dr. Farah Monzur, direktur Pusat Penyakit Usus Peradangan di Stony Brook Medicine di New York, menyarankan agar kita menjaga ponsel dan bahan bacaan di luar toilet, mungkin ini adalah cara yang paling sederhana dan efektif untuk mengubah kebiasaan di toilet. Menurutnya, pergi ke toilet seharusnya dianggap sebagai kegiatan fungsional, bukan kesempatan untuk mengecek email atau media sosial.

“Jangan pergi ke toilet dengan pikiran bahwa Anda akan tinggal lama,” katanya. “Karena itu hanya akan membuat Anda ingin membawa sesuatu untuk menghibur diri, dan itu yang mendorong kita untuk duduk terlalu lama,” tambahnya. Maka, mari kita buat waktu di toilet menjadi tidak menarik!