Virus Chikungunya Mengguncang Tiongkok! Apakah Anda Harus Khawatir?

Bayangkan jika gigitan nyamuk bisa menyebabkan Anda meringis kesakitan selama berhari-hari. Itulah kenyataan yang dihadapi lebih dari 7.000 orang di Tiongkok saat ini akibat wabah virus chikungunya yang mematikan.
Dalam beberapa minggu terakhir, provinsi Guangdong telah melaporkan lonjakan kasus chikungunya, dengan sebagian besar infeksi terjadi di kota Foshan yang terletak di bagian selatan negara itu. Para petugas kesehatan lokal tidak tinggal diam; mereka mengarantina pasien di rumah sakit hingga hasil tes menunjukkan mereka negatif dari virus ini. Namun, tindakan lebih lanjut dilakukan di lapangan, termasuk mendatangi rumah-rumah di Foshan untuk memeriksa risiko, seperti genangan air yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk.
Pekerja juga menyemprotkan insektisida di taman dan jalanan, serta melepaskan nyamuk 'gajah' dan ikan pemakan nyamuk sebagai predator untuk memburu serangga pembawa virus tersebut. Tak hanya itu, pemerintah Kanada bahkan mengeluarkan advisori perjalanan Level 2, menyarankan para pelancong untuk lebih waspada terhadap kesehatan jika mereka berencana mengunjungi Tiongkok.
Apa Itu Chikungunya?
Chikungunya adalah virus yang ditularkan oleh nyamuk betina yang terinfeksi, terutama dari spesies Aedes aegypti dan Aedes albopictus — dua jenis yang juga dapat menyebarkan virus Zika dan dengue, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Ketika nyamuk mengisap darah orang yang terinfeksi, virus tersebut dapat berpindah ke orang lain.
Gejala biasanya muncul antara empat hingga delapan hari setelah digigit. Meskipun sebagian besar orang pulih sepenuhnya, beberapa dapat mengalami gejala yang lebih parah, termasuk nyeri sendi yang berkepanjangan.
Gejala dan Dampaknya
Chikungunya dapat menyebabkan demam dan nyeri sendi yang sangat melemahkan. Selain itu, gejala lain yang mungkin muncul termasuk nyeri otot, sakit kepala, mual, dan ruam. Menurut Dr. Isaac Bogoch, seorang spesialis penyakit menular, “Masalah utama adalah bahwa virus ini menyebabkan nyeri sendi yang cukup signifikan.”
Bagian tubuh yang paling terpengaruh adalah sendi-sendi kecil di tangan dan kaki. Kelompok yang paling rentan terhadap gejala berat adalah bayi baru lahir, orang tua, dan mereka dengan kondisi kesehatan yang mendasari. Nama 'chikungunya' sendiri berasal dari bahasa Kimakonde di Tanzania, yang berarti "yang membungkuk," merujuk pada postur tubuh pasien yang terinfeksi akibat nyeri sendi yang parah.
Apakah Warga Kanada Perlu Khawatir?
Menurut Dr. Bogoch, tidak perlu panik. “Kami sering melihat pelancong kembali dengan berbagai infeksi yang didapat di luar negeri, termasuk chikungunya. Namun, kita tidak akan menghadapi wabah di Kanada, setidaknya tidak dalam tahun 2025,” katanya kepada CBC News.
Para ilmuwan Kanada juga secara aktif memantau keberadaan nyamuk Aedes albopictus, yang meskipun tidak umum di Kanada, ditemukan di wilayah Windsor-Essex di Ontario.
Vaksin yang disebut IXCHIQ telah disetujui untuk digunakan di Kanada, tetapi tidak direkomendasikan untuk siapa pun yang berusia di atas 65 tahun. Dr. Bogoch menyarankan agar pelancong menjaga nyamuk tetap jauh dengan mengenakan pakaian lengan panjang dan celana panjang, serta menggunakan obat nyamuk. Ia juga merekomendasikan untuk berkonsultasi dengan klinik perjalanan untuk informasi lebih lanjut.
“Ada bagian dunia yang memiliki malaria yang mematikan, atau risiko perjalanan lainnya, dan seorang spesialis perjalanan dapat membantu navigasi itu sehingga orang dapat memiliki perjalanan yang sehat, aman, dan bahagia,” tuturnya.