Siapa sangka bahwa mengikuti saran diet dari AI bisa berakibat fatal? Seorang pria baru-baru ini dirawat di rumah sakit setelah mengikuti chart diet ChatGPT yang ternyata menyebabkan keracunan langka. Ini menunjukkan bahwa meskipun teknologi semakin canggih, masih ada bahaya tak terduga yang mengintai.

Pria yang tidak disebutkan namanya ini mengikuti program diet yang dianjurkan oleh ChatGPT, aplikasi AI yang terkenal mampu memberikan saran berdasarkan berbagai data. Sayangnya, diet tersebut tidak disesuaikan dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan gizi individu, yang menyebabkan dia mengalami keracunan serius. Hal ini mengingatkan kita bahwa meskipun AI dapat memberikan informasi yang berharga, keputusan penting tentang kesehatan harus tetap ditangani oleh profesional medis.

Kasus ini menjadi peringatan bahwa kita tidak boleh sepenuhnya mengandalkan teknologi tanpa mempertimbangkan risiko yang ada. Saran yang tampak sederhana bisa berpotensi membawa konsekuensi yang serius jika tidak ditangani dengan bijak. Dengan meningkatnya popularitas diet berbasis teknologi dan AI, penting bagi kita untuk tetap skeptis dan melakukan riset lebih mendalam.

Ke depannya, semoga kejadian ini bisa menjadi pengingat bagi kita semua bahwa kesehatan adalah hal yang paling berharga, dan tidak ada aplikasi yang dapat menggantikan keputusan cerdas dan konsultasi dengan ahli gizi atau dokter.