Makanan Ultra-Proses: Penyebab Tak Terduga Kanker Paru?

Apakah Anda tahu bahwa makanan yang sering kita anggap biasa bisa meningkatkan risiko kanker paru-paru hingga 40%? Temuan mengejutkan ini berasal dari penelitian baru yang menghubungkan konsumsi makanan ultra-proses dengan pengembangan kanker paru-paru, sekaligus memperingatkan kita tentang bahaya yang mungkin tidak kita sadari dalam pola makan modern.
Lung cancer, atau kanker paru-paru, telah lama terkait dengan kebiasaan merokok. Namun, penelitian terbaru mengungkapkan faktor-faktor diet yang berisiko, terutama dari makanan yang diolah secara berlebihan. Makanan ultra-proses, seperti es krim, cola, dan berbagai makanan cepat saji, ternyata memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan, meningkatkan risiko kanker paru-paru dengan persentase yang mencengangkan.
Penelitian besar yang melibatkan lebih dari 100.000 orang dewasa di Amerika berusia antara 55 hingga 74 tahun selama kurang lebih 12 tahun menunjukkan bahwa mereka yang mengkonsumsi makanan ultra-proses dalam jumlah tertinggi memiliki peluang 41% lebih tinggi untuk mengembangkan kanker paru-paru dibandingkan yang mengonsumsinya paling sedikit. Para peneliti mencatat bahwa keterkaitan ini sangat mencolok, di mana orang-orang dengan konsumsi tertinggi menghadapi risiko 37% lebih tinggi terkena kanker paru-paru non-sel kecil dan 44% untuk kanker paru-paru sel kecil.
Makanan ultra-proses adalah produk yang sebagian besar terbuat dari ekstrak makanan dan bahan-bahan yang diproduksi, bukan dari bahan alami. Mereka mengandung banyak bahan tambahan, mulai dari pengawet hingga pemanis buatan dan lemak tidak sehat. Contoh umum dari makanan ini mencakup es krim, soda, dan makanan ringan kemasan yang semua dirancang untuk daya simpan yang lebih lama dan rasa yang lebih kuat, tetapi sangat rendah nutrisi.
Satu aspek yang sangat menarik dari penelitian ini adalah bagaimana makanan ini berhubungan dengan sel-sel dalam tubuh kita. Makanan ultra-proses sering kali tidak mengandung serat, vitamin, atau antioksidan yang bisa melindungi sel dari kerusakan. Sebaliknya, mereka mengandung lemak tidak sehat dan gula berlebih yang dapat memicu peradangan dan perubahan metabolik yang memfasilitasi perkembangan kanker. Selain itu, bahan kimia yang terdapat dalam makanan ini, seperti karagenan dan glutamat, telah dikaitkan dengan gangguan mikrobiota usus dan paru-paru, yang juga berkontribusi pada peradangan.
Proses produksi makanan ini sering kali menghasilkan zat beracun seperti akrolein, yang memiliki komponen berbahaya mirip dengan asap rokok. Meskipun penelitian ini tidak dapat menentukan penyebab langsung, itu mendukung kekhawatiran yang ada tentang efek kesehatan negatif dari makanan ultra-proses, terutama hubungannya dengan kanker paru-paru.
Dalam beberapa dekade terakhir, konsumsi makanan ultra-proses di seluruh dunia telah meningkat secara signifikan, berbarengan dengan kenaikan penyakit kronis, termasuk kanker. Dengan semakin banyaknya orang yang mengandalkan makanan ini, penting untuk menyadari potensi risiko yang menyertainya.
Agar dapat melindungi diri dari risiko ini, para ahli kesehatan menganjurkan agar kita beralih ke makanan utuh yang kaya serat dan nutrisi. Ini termasuk buah-buahan segar, sayuran, biji-bijian utuh, dan protein tanpa lemak. Memeriksa label makanan untuk bahan tambahan dan memilih produk dengan bahan yang Anda kenali juga sangat dianjurkan. Selain itu, memasak lebih banyak di rumah dapat membantu Anda menghindari makanan yang sangat diproses dan memberi Anda kontrol lebih besar atas bahan-bahan yang Anda konsumsi.