Foto: The Canadian Press. Dalam foto yang disediakan oleh Layanan Darurat Ukraina, petugas pemadam kebakaran berupaya memadamkan api yang menyusul serangan drone Rusia di wilayah Kyiv, Ukraina, pada hari Minggu, 18 Mei 2025. (Layanan Darurat Ukraina via AP)

Pada malam hari, Rusia melancarkan serangan drone paling intensif terhadap Ukraina sejak dimulainya invasi penuh skala pada tahun 2022. Menurut Angkatan Udara Ukraina, Rusia telah meluncurkan total 273 drone peledak dan umpan. Dari jumlah tersebut, 88 drone berhasil dicegat dan 128 lainnya kemungkinan hilang akibat gangguan elektronik.

Serangan ini menargetkan beberapa daerah di negara tersebut, yaitu Kyiv, Dnipropetrovsk, dan Donetsk. Yuriy Ihnat, Kepala Departemen Komunikasi Angkatan Udara Ukraina, mengungkapkan kepada Associated Press bahwa serangan bertubi-tubi ini merupakan serangan drone terbesar sejak awal invasi penuh skala tersebut.

Serangan drone terbesar yang sebelumnya diketahui terjadi pada malam menjelang ulang tahun ketiga perang, ketika Rusia menyerang Ukraina dengan 267 drone.

Gubernur daerah Kyiv, Mykola Kalashnyk, mengonfirmasi bahwa seorang wanita berusia 28 tahun tewas dalam serangan drone di wilayah tersebut, dan tiga orang lainnya, termasuk seorang anak berusia 4 tahun, mengalami luka-luka.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa pertahanan udara mereka telah menembak jatuh tujuh drone Ukraina pada malam hari, dan 18 drone lagi pada pagi hari Minggu.

Serangan ini terjadi setelah pertemuan langsung pertama antara Moskow dan Kyiv dalam beberapa tahun tersebut pada hari Jumat yang gagal menghasilkan gencatan senjata. Presiden Rusia Vladimir Putin menolak tawaran Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy untuk bertemu langsung di Turki, meskipun Putin sendiri mengusulkan negosiasi langsung — meskipun bukan pada tingkat presiden — sebagai alternatif untuk gencatan senjata 30 hari yang didorong oleh Ukraina dan sekutu-sekutunya di Barat, termasuk AS.

Presiden AS, Donald Trump, menyatakan bahwa ia berencana untuk berbicara melalui telepon dengan Putin pada hari Senin, dan kemudian akan berbicara dengan Zelenskyy serta para pemimpin berbagai negara NATO untuk membahas penghentian perang di Ukraina.