Tragedi Perahu Pengungsi di Selat Inggris: Satu Tewas dan 61 Selamat

Seorang individu dilaporkan tewas setelah perahu yang mengangkut pengungsi tenggelam saat berupaya menyeberangi Selat Inggris dekat Boulogne-sur-Mer, menurut pernyataan resmi dari pejabat Prancis.
Prefek Maritim Selat dan Laut Utara mengonfirmasi bahwa 61 orang berhasil diselamatkan dalam sebuah operasi dramatis semalam setelah perahu mereka yang berkapasitas berlebih mengalami kerusakan parah.
Untuk menanggapi insiden tersebut, kapal tunda bantuan dan penyelamatan Prancis (RIAS) Abeille Normandie mengerahkan tiga perahu cepat untuk mengevakuasi 50 orang dari perahu yang tenggelam.
Dalam upaya penyelamatan ini, sebuah perahu penyelamat RNLI dari Dungeness berhasil menyelamatkan dua orang, sementara sembilan orang lainnya ditemukan dan dievakuasi oleh kapal Inggris Border Force Ranger. Semua orang yang diselamatkan kemudian dipindahkan ke kapal Abeille Normandie untuk perawatan lebih lanjut.
Selain itu, seorang individu yang tidak sadar ditemukan di air oleh helikopter Dauphin milik Angkatan Laut Prancis, dan segera diangkat oleh perahu RNLI. Sayangnya, orang tersebut kemudian dipindahkan ke kapal tunda Prancis, tetapi dinyatakan meninggal oleh tim medis yang berada di lokasi.
Di antara para penyintas, terdapat seorang anak bersama ibunya yang mengalami hipotermia. Mereka segera diterbangkan ke rumah sakit oleh helikopter, sementara para penyintas lainnya dibawa ke dermaga di Boulogne-sur-Mer. Saat ini, belum ada pembaruan mengenai kondisi kesehatan mereka.
Angka terbaru menunjukkan bahwa jumlah orang yang melintasi Selat Inggris terus meningkat, dengan jumlah melampaui 12.000 pada minggu lalu.
Data terbaru mengenai penyeberangan menunjukkan bahwa 1.125 orang tercatat tiba di Inggris dengan menggunakan perahu kecil dalam tujuh hari terakhir hingga 17 Mei. Peningkatan ini menunjukkan tren yang mengkhawatirkan di tengah upaya pemerintah untuk menangani masalah imigrasi.
Sir Keir Starmer, pemimpin Partai Buruh Inggris, telah berkomitmen untuk memerangi penyelundupan manusia dengan kampanye bertajuk "Musnahkan Geng-Geng", yang berfokus pada penargetan para penyelundup manusia dan penyeberangan menggunakan perahu kecil, yang tetap berada pada angka tertinggi tahun ini.
Pada hari Selasa, Perdana Menteri Inggris memicu reaksi keras dari beberapa anggota parlemen setelah ia berargumen bahwa Inggris "berisiko menjadi pulau orang asing" jika tingkat imigrasi tidak dikurangi. Ia berencana untuk mengurangi migrasi bersih—selisih antara imigrasi dan emigrasi—sebelum akhir parlemen ini pada tahun 2029.