Israel Serang Target Houthi di Yaman Sebagai Balasan atas Serangan Roket

Pada malam Senin, Israel melancarkan serangan terhadap target-target Houthi di Yaman, menurut seorang sumber keamanan Israel. Serangan ini terjadi hanya satu hari setelah roket balistik menghantam bandara internasional Tel Aviv, yang menandai momen ketegangan baru dalam konflik yang sudah berkepanjangan ini.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah bersumpah untuk membalas setiap serangan pada waktu dan tempat yang dipilih oleh Israel. Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan pada hari Minggu, dia menegaskan bahwa balasan yang kuat akan segera datang, menciptakan ketegangan lebih lanjut di kawasan tersebut.
Serangan-serangan ini menjadi yang pertama oleh Israel di Yaman dalam beberapa bulan terakhir. Militer Israel sebelumnya telah mencoba mencegat roket balistik yang diluncurkan pada hari Minggu, namun upaya tersebut gagal, yang mengakibatkan serangan yang sukses menghantam fasilitas yang telah dipertahankan dengan ketat. Ini merupakan kali pertama bandara internasional Israel berhasil menjadi target oleh kelompok Houthi.
Pada malam Minggu, kelompok pemberontak yang didukung Iran itu menyatakan akan “memberlakukan blokade udara secara menyeluruh” terhadap Israel dengan “menargetkan bandara secara berulang kali”, terutama bandara Ben Gurion. Mereka menyerukan kepada maskapai internasional untuk merencanakan dengan baik dan membatalkan semua penerbangan yang dijadwalkan ke bandara-bandara Israel.
Netanyahu mengadakan rapat kabinet keamanan Israel pada sore hari Minggu untuk membahas insiden tersebut. Dalam sebuah video yang diunggah di media sosial, dia menyatakan, “Kami sudah bertindak sebelumnya, dan kami akan bertindak di masa depan juga. Saya tidak bisa menjelaskan semuanya. AS, dalam koordinasi dengan kami, juga sedang beroperasi melawan mereka. Ini bukan hanya ‘sekali selesai’,” katanya.
Israel telah meluncurkan beberapa putaran serangan terhadap Houthi di Yaman, termasuk penargetan pembangkit listrik dan pelabuhan maritim pada bulan Januari. Dalam beberapa bulan terakhir, militer AS juga telah melakukan serangan yang jauh lebih luas terhadap target-target di Yaman, dengan tujuan melemahkan kelompok ini dan mengganggu serangan-serangan Houthi terhadap kapal Angkatan Laut AS serta kapal komersial yang beroperasi di Timur Tengah.
Akan tetapi, serangan-serangan tersebut tampaknya belum mampu menghentikan peluncuran proyektil Houthi ke arah Israel maupun kapal perang AS di Laut Merah dan Bab al-Mandeb, dua jalur air yang paling strategis di dunia. Houthi telah meluncurkan roket balistik ke arah Israel selama tiga hari berturut-turut, yang puncaknya adalah serangan yang menghantam bandara. Minggu lalu, sebuah jet tempur F/A-18 milik AS terjatuh dari kapal induk di Laut Merah setelah kapal tersebut melakukan belokan tajam untuk menghindari serangan Houthi.
“Seluruh dunia sedang ditantang oleh Houthi,” ungkap Netanyahu kepada Presiden Siprus, Nikos Christodoudiles, pada hari Minggu. “Kami tidak akan mentolerir ini. Kami akan mengambil tindakan yang sangat tegas terhadap mereka. Dan kami selalu ingat bahwa mereka bertindak dengan arahan dan dukungan dari patron mereka, Iran.”
Houthi memberi peringatan pada malam Minggu bahwa mereka bisa menyerang lagi dan akan “memberlakukan blokade udara secara menyeluruh” terhadap Israel dengan “menargetkan bandara secara berulang-ulang”, terutama bandara Ben Gurion. Mereka memperingatkan maskapai internasional untuk merencanakan dengan hati-hati dan membatalkan semua penerbangan yang dijadwalkan ke bandara-bandara Israel.