Kepala Angkatan Bersenjata Bangladesh dan Yunus Berkonflik: Apakah Darurat Mengancam?

Ketegangan antara Kepala Pemerintahan Sementara Bangladesh, Mohammad Yunus, dan Kepala Angkatan Bersenjata, Waker-Uz-Zaman, tampaknya semakin memburuk. Menurut informasi yang diperoleh oleh News18, Kepala Angkatan Bersenjata telah mengadakan pertemuan mendesak untuk membahas "rencana aksi" yang diperlukan. Sumber-sumber di Angkatan Bersenjata mengungkapkan bahwa, "Kepala Angkatan Bersenjata ingin Yunus mengumumkan pemilihan umum sesegera mungkin." Hal ini menunjukkan adanya kekhawatiran besar mengenai stabilitas negara yang dapat terganggu oleh campur tangan asing, terutama yang dianggap berkaitan dengan Yunus, yang dianggap sebagai boneka bagi agensi luar.
Sumber-sumber yang dekat dengan Kepala Angkatan Bersenjata juga mengungkapkan bahwa Zaman berencana untuk menjembatani komunikasi antara partai-partai politik seperti yang dipimpin oleh Sheikh Hasina dan Khaleda Zia, agar mereka dapat bersatu dan ikut berkompetisi dalam pemilihan mendatang. "Kekhawatiran utama Angkatan Bersenjata adalah keputusan Yunus untuk membebaskan tahanan melalui perintah eksekutif, yang bisa menciptakan ketidakstabilan lebih lanjut," tambah sumber tersebut.
Di lain pihak, sumber-sumber terdekat dengan Kepala Angkatan Bersenjata menyatakan bahwa Angkatan Bersenjata mendukung penuh tindakan Zaman. Namun, ada juga kekhawatiran kedua yang muncul, yakni upaya Yunus untuk membagi kekuatan Angkatan Bersenjata dengan menunjuk seorang Penasihat Keamanan Nasional di sela-sela ketidakhadiran Kepala Angkatan Bersenjata. Pertemuan tertutup sebelumnya antara Jenderal Faizur Rahman, Kepala Staf Quartermaster, dan Penasihat Keamanan Nasional Khalilur Rahman, yang merupakan salah satu orang terdekat Yunus, menunjukkan bahwa ada upaya dari pihak Yunus dan NSA baru ini untuk menjatuhkan Kepala Angkatan Bersenjata. Akan tetapi, sebagian besar komandan Angkatan Bersenjata ingin agar pemilihan diadakan secepatnya.
Di tengah situasi ini, Kepala Angkatan Bersenjata menegaskan bahwa ia tidak akan tertekan oleh kelompok sipil mana pun dan telah menghentikan segala bentuk protes menuju kantornya atau rumahnya. Sumber-sumber menyebutkan bahwa pada awalnya, ia berusaha membantu Yunus, namun melihat adanya campur tangan asing, ia kini mendesak agar pemilihan dilaksanakan sesegera mungkin. "Ia telah melakukan komunikasi belakang layar dengan semua partai untuk bersatu demi kepentingan demokrasi," ungkap sumber tersebut.
Pandangan Awal
Zaman, yang diangkat sebagai Kepala Angkatan Bersenjata pada Juni 2024, dikenal luas sebagai pemimpin yang seimbang dengan kecenderungan pro-India. Sebaliknya, Jenderal Mohammad Faizur Rahman, yang juga Quartermaster General, dipandang memiliki kecenderungan pro-Islamis dan pro-Pakistan, yang menyebabkan ketegangan antara visi keduanya, seperti yang dilaporkan oleh News18.
Menurut laporan sebelumnya, Angkatan Bersenjata tidak terlalu antusias untuk menjadikan Yunus sebagai penasihat. Video berdurasi 28 detik yang diposting oleh Hasnat Abdullah, pengorganisir utama Partai Kewarganegaraan Nasional (NCP), menunjukkan bahwa Penasihat Pemuda dan Olahraga, Asif Mahmud Shojib Bhuiyan, mengindikasikan bahwa Kepala Angkatan Bersenjata meragukan kredensial Yunus. Meskipun ia adalah peraih Nobel dan memiliki reputasi sebagai reformis, banyak yang merasa bahwa ia bukan orang yang tepat untuk posisi tersebut. "Ini menunjukkan adanya keraguan di dalam struktur militer mengenai Yunus. Video ini adalah bukti adanya pembagian internal dalam Angkatan Bersenjata, dan juga mengisyaratkan kemungkinan campur tangan oleh kekuatan eksternal," ungkap sumber intelijen teratas dari India.
Lebih lanjut, laporan mengenai pertemuan antara Kepala ISI Pakistan, Jenderal Asim Malik, dan Rahman menunjukkan adanya pembagian yang jelas di dalam Angkatan Bersenjata, dan hal ini dianggap sebagai penghinaan bagi Kepala Angkatan Bersenjata. Kunjungan ini ke Dhaka juga mencerminkan ambisi terbuka negara tersebut untuk menciptakan lebih banyak "masalah dan infiltrasi" di wilayah timur laut India.
Pembagian Dalam Angkatan Bersenjata
News18 juga melaporkan bahwa Angkatan Bersenjata Bangladesh terpecah menjadi faksi-faksi pro-ISI dan pro-Awami League. Terdapat pula laporan mengenai upaya kudeta oleh QMG yang gagal karena ketidakmauan para perwira disiplin untuk menentang Kepala Angkatan Bersenjata. Sumber-sumber menyebutkan bahwa posisi pro-Islamis dan pro-Pakistan dari QMG serta pendekatan pro-India dari Kepala Angkatan Bersenjata menyebabkan ketegangan di dalam tubuh militer. Zaman secara terbuka mengekspresikan frustrasinya terhadap ketidakmampuan pemerintah interim dalam menstabilkan negara. Ia ingin agar militer kembali ke barak setelah stabilitas tercapai, sementara tindakan Rahman menunjukkan preferensi untuk peran militer yang lebih aktif, yang mungkin selaras dengan agenda ideologis atau eksternal tertentu.
Peringatan dari Kepala Angkatan Bersenjata
Dalam pernyataannya, Kepala Angkatan Bersenjata pernah mengisyaratkan adanya potensi kudeta. "Saya bisa melihat ancaman potensial terhadap kemerdekaan dan kedaulatan negara ini. Saya tidak memiliki aspirasi lain, saya hanya ingin melihat negara ini berada di tangan yang aman. Saya sudah cukup menghadapi situasi ini dalam 7-8 bulan terakhir... Saya memperingatkan Anda sebelumnya agar Anda tidak mengatakan setelahnya bahwa saya tidak memberi tahu," ucap Zaman seperti yang dilaporkan oleh News18.
Berita ini pertama kali dipublikasikan pada 20 Mei 2025, pukul 15:03 IST.