Mo Chara, salah satu dari tiga anggota grup rap Irlandia Kneecap, telah dikenakan tuduhan pelanggaran teror setelah diduga menampilkan bendera Hezbollah selama konser. Menurut laporan dari BBC News, insiden tersebut terjadi pada konser di O2 Forum Kentish Town, London, pada bulan November 2024. Rekaman insiden ini mulai tersebar luas setelah penampilan Kneecap di Coachella, yang juga mengandung pesan pro-Palestina dan anti-Israel.

Dalam rekaman tersebut, Mo Chara tampak mengenakan bendera Hezbollah, yang merupakan kelompok militan Muslim Syiah asal Lebanon dan telah ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Inggris sejak 2019. Dalam video tersebut, Chara juga terdengar meneriakkan, “Up Hamas! Up Hezbollah!” (Hamas, kelompok Islam Palestina yang memerintah Jalur Gaza, juga ditetapkan sebagai organisasi teroris di Inggris.) Setelah video ini tersebar, Kepolisian Metropolitan London mengumumkan bahwa mereka akan menyelidiki rekaman-rekaman online tersebut, karena di Inggris adalah ilegal untuk menunjukkan dukungan secara terbuka terhadap Hezbollah dan Hamas.

Setelah dimulainya penyelidikan, Kneecap merilis pernyataan yang menegaskan: “Kami ingin menegaskan dengan jelas: kami tidak, dan tidak pernah, mendukung Hamas atau Hezbollah. Kami mengutuk semua serangan terhadap warga sipil, selalu. Itu tidak pernah dapat diterima.”

Menurut BBC News, Mo Chara, yang nama aslinya adalah Liam Óg Ó hAnnaidh, dijadwalkan hadir di pengadilan pada hari Rabu, 18 Juni. Pitchfork telah menghubungi perwakilan Kneecap untuk meminta komentar lebih lanjut.

Kneecap, yang berasal dari Belfast, Irlandia Utara, merilis album debut mereka yang berjudul 3CAG pada tahun 2018. Album kedua mereka, Fine Art, diluncurkan pada tahun 2024, bersamaan dengan film biografi tentang Kneecap.

Selama bertahun-tahun, Kneecap telah memanfaatkan platform mereka untuk menunjukkan dukungan kepada Palestina dan rakyat Palestina. Mereka sangat vokal dalam mengkritik serangan militer Israel yang terus berlanjut terhadap Gaza.