Pernahkah Anda membayangkan bahwa sebuah acara komedi bisa membuat seseorang menjadi target penembakan? Dalam sebuah rekaman audio yang mengejutkan, anggota geng Lawrence Bishnoi mengungkapkan bahwa restoran milik komedian Kapil Sharma di Kanada diserang karena undangannya kepada aktor Salman Khan untuk peresmian.

Rekaman audio ini diperoleh secara eksklusif oleh India Today dan direkam oleh gangster Harry Boxer, yang memperingatkan bahwa setiap sutradara, produser, atau artis yang bekerja dengan Salman Khan akan ditembak di dada. “Serangan pertama dan kedua di restoran Kapil Sharma terjadi karena dia mengundang Salman Khan untuk peresmian di sebuah acara Netflix,” ungkapnya.

Salman Khan muncul di episode pertama musim ketiga 'The Great Indian Kapil Show', yang tayang perdana di Netflix pada 21 Juni. Khan sejak lama menjadi target Lawrence Bishnoi, yang kini mendekam di penjara karena keterlibatannya dalam pembunuhan seekor black buck pada tahun 1998, hewan yang dihormati oleh komunitas Bishnoi.

Lebih jauh lagi, gangster tersebut menyatakan bahwa siapa pun yang bekerja dengan Salman akan bertanggung jawab atas kematian mereka sendiri. “Jika ada yang bekerja dengan Salman, baik itu aktor kecil atau sutradara kecil, kami tidak akan membiarkan siapa pun hidup. Kami akan membunuh mereka. Kami akan melakukan segala cara untuk melakukannya,” tambahnya dengan nada mengancam.

KAPIL SHARMA'S CAFÉ DISERANG UNTUK KEDUA KALINYA

Pada hari Kamis, Kap's Cafe milik Kapil Sharma di Surrey kembali menjadi sasaran tembakan untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari sebulan. Setidaknya 25 tembakan dilepaskan, menghancurkan jendela-jendela. Beruntung, tidak ada yang terluka dalam insiden tersebut.

Goldy Dhillon, anggota geng Bishnoi yang dicari oleh kepolisian Punjab dan NIA, mengklaim tanggung jawab atas penembakan dalam sebuah postingan di media sosial. Menurut sumber, badan keamanan percaya bahwa Goldy Dhillon saat ini tinggal di Jerman. Dia memiliki banyak kasus pemerasan dan pembunuhan terdaftar di Punjab.

Restoran ini juga menjadi target pada 10 Juli, di mana petugas Babbar Khalsa International (BKI) Harjit Singh Laddi, salah satu buronan paling diburu di India, mengklaim tanggung jawab. Dia mengutip pernyataan yang diduga menghina tentang Sikh Nihang yang dibuat oleh Sharma sebagai alasan serangan tersebut.