Anggota kelompok Misaskim membersihkan trotoar di mana dua staf Kedutaan Besar Israel ditembak mati di dekat Museum Yahudi Capital di Washington pada 22 Mei 2025. Kejadian tragis ini terjadi di tengah suasana acara yang awalnya direncanakan sebagai perayaan yang anggun dan berkelas.

Setelah penembakan tersebut, muncul berbagai pertanyaan pada hari Kamis mengenai apakah ada keamanan yang cukup pada acara yang berlangsung malam sebelumnya. Analisis terhadap situasi ini menunjukkan kebingungan yang mendalam mengenai kesiapan dan langkah-langkah pengamanan yang ada, terutama mengingat banyaknya diplomat dan pejabat yang hadir di acara tersebut.

Kepala Departemen Kepolisian Metropolitan, Pamela A. Smith, mengkonfirmasi dalam konferensi pers pada Kamis sore bahwa ada petugas keamanan swasta yang bertugas di acara tersebut, namun tidak ada petugas MPD yang aktif, baik yang sedang bertugas maupun tidak. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai kebijakan pengamanan untuk acara-acara dengan kehadiran VIP.

Direktur Eksekutif Museum Yahudi Capital, Beatrice Gurwitz, menyatakan, "Kami sedang bekerja untuk membuka kembali museum dalam beberapa hari ke depan, dengan semua pengamanan yang diperlukan, sehingga kami dapat melanjutkan menceritakan kisah Yahudi Washington kepada ribuan pengunjung dari seluruh dunia." Pernyataan ini menekankan komitmen museum untuk melindungi pengunjung dan menjaga kelangsungan operasionalnya.

John Cohen, mantan Wakil Sekretaris Dalam Negeri untuk Intelijen dan Analisis, yang juga merupakan kontributor ABC News, menyatakan bahwa meskipun penembakan terhadap Yaron Lischinsky dan Sarah Lynn Milgrim terjadi dekat dengan Kantor Lapangan FBI Washington, "ini tidak bisa disalahartikan sebagai peningkatan keamanan." Menurut Cohen, situasi ini menunjukkan bahwa kita berada dalam periode ancaman yang meningkat, di mana sebagian dari ancaman tersebut ditujukan kepada komunitas Yahudi.

Dia melanjutkan, "Fasilitas yang terkait dengan komunitas Yahudi dan komunitas berbasis agama lainnya perlu menerapkan langkah-langkah keamanan untuk melindungi pengunjung yang datang ke lokasi tersebut, baik untuk layanan, kegiatan pendidikan, maupun acara khusus seperti yang terjadi malam itu."

Ketika ditanya oleh ABC News tentang kekhawatiran akan kegagalan keamanan, Jaksa Agung Pam Bondi mengakui bahwa dia tidak mengetahui kondisi keamanan acara tersebut sebelum penembakan terjadi. "Saya tidak berpikir siapa pun bisa mengharapkan apa yang terjadi malam itu," ujarnya. Bondi berupaya untuk menjelaskan bahwa kehadiran penegak hukum di lokasi kejadian adalah tanggapan yang cepat, dan memuji kerja keras FBI dan kepolisian Metropolitan yang bereaksi secara efisien.

Meskipun ada petugas keamanan swasta yang bertugas, Derek Meyer, mantan Wakil Agen Khusus di Kantor Lapangan Chicago dari Secret Service, menyatakan bahwa entitas swasta umumnya meningkatkan keamanan selama acara khusus. Dia menambahkan bahwa mereka yang tidak memiliki keamanan biasanya akan menyewa petugas keamanan atau penegak hukum yang tidak bertugas untuk acara besar, liburan, dan saat ada ancaman langsung.

Walaupun acara tersebut dianggap kecil dan bukan bagian dari kategori "acara spesial" yang memerlukan penambahan sumber daya keamanan, Wali Kota Washington, Muriel Bowser, mencatat bahwa pemerintah memiliki program hibah untuk membantu institusi yang khawatir akan kekerasan dan ujaran kebencian.

"Kami baru-baru ini mengeluarkan hibah untuk memperkuat keamanan dan pemasangan kamera di institusi tersebut," tambahnya. Namun, setelah tragedi ini, pemerintah dipanggil untuk memberikan lebih banyak dukungan dan pendanaan untuk keamanan lembaga yang terhubung dengan komunitas Yahudi.

Saat penyelidikan berlangsung, Bondi menyatakan bahwa otoritas percaya bahwa pelaku bertindak sendiri dan bahwa tindakan kekerasan seperti ini harus dihentikan. "Saya melihat jenazah seorang pemuda yang akan bertunangan. Dia memiliki seluruh hidup di depannya, dan itu diambil," ujarnya dengan emosional.

Keamanan di sekitar kedutaan Israel dan lokasi-lokasi Yahudi di seluruh negeri kini ditingkatkan. Bondi juga mengatakan bahwa dia telah berbicara dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan Presiden Trump mengenai tragedi ini, yang keduanya merasa sangat berduka.

Pada saat bersamaan, komunitas Yahudi menyerukan lebih banyak tindakan dari pemerintah untuk melindungi mereka dari ancaman kekerasan. Penyelidikan terhadap tulisan-tulisan yang diposting oleh tersangka Elias Rodriguez menunjukkan bahwa dia mungkin terlibat dalam serangan tersebut. Otoritas mempercayai bahwa tulisan-tulisan tersebut memiliki keaslian yang perlu dikonfirmasi.