Ukraina dan Rusia telah berhasil menyelesaikan pertukaran tahanan yang monumental, dengan skema “1.000 untuk 1.000” setelah tiga hari proses pertukaran yang penuh ketegangan. Di tengah serangan udara Rusia yang berat terhadap kota-kota Ukraina, pertukaran ini menjadi salah satu momen yang paling dinanti-nanti dalam konflik yang berkepanjangan ini.

Pada hari Minggu, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengumumkan bahwa 303 tawanan Ukraina yang dijadwalkan untuk dibebaskan telah kembali dari Rusia dalam tahap akhir pertukaran terbesar yang pernah terjadi antara kedua negara yang sedang berkonflik. Dalam pesan yang disampaikan melalui aplikasi Telegram, Zelenskyy menyatakan, “Hari ini, para pejuang Angkatan Bersenjata kita, Garda Nasional, Layanan Penjaga Perbatasan Negara, dan Layanan Transportasi Khusus Negara, kembali ke rumah.”

Zelenskyy kemudian melanjutkan dengan ucapan terima kasih kepada tim yang bekerja tanpa henti untuk melaksanakan pertukaran ini dengan sukses. “Kami akan memastikan untuk membawa kembali setiap individu dari penyanderaan Rusia,” tulisnya di platform media sosial X.

Gambar-gambar dari proses pembebasan menunjukkan para mantan tahanan dengan kepala yang dicukur, banyak di antara mereka dibalut dengan bendera Ukraina, saat mereka bertemu kembali dengan orang-orang tercinta di tanah air mereka. Sebuah foto yang menggugah menunjukkan seorang tentara Ukraina berbicara melalui telepon kepada kerabatnya setelah kembali dari penahanan, menggambarkan momen emosional yang penuh haru.

Pertukaran ini merupakan yang terbaru dari puluhan pertukaran yang telah terjadi sejak awal perang, menjadi yang terbesar yang melibatkan warga sipil Ukraina. Menurut Koordinasi Markas Ukraina untuk Perawatan PoWs, di antara yang dibebaskan terdapat 70 pria yang terlibat dalam pertahanan kota Mariupol selama pengepungan yang dilakukan oleh Rusia pada tahun 2022.

Rusia pun mengonfirmasi bahwa pertukaran terakhir telah selesai, menyatakan bahwa mereka telah menukarkan 303 tahanan perang Ukraina dengan jumlah tentara Rusia yang sama yang ditahan oleh Kyiv. Kementerian Pertahanan Rusia menjelaskan, “Sesuai dengan kesepakatan Rusia-Ukraina yang dicapai di Istanbul pada 16 Mei, pihak Rusia dan Ukraina telah (akhir pekan ini) melaksanakan pertukaran 1.000 orang untuk 1.000 orang.”

Walaupun beberapa pihak awalnya berharap bahwa pertukaran ini, yang dimulai pada hari Jumat, dapat membuka jalan menuju gencatan senjata sementara, kenyataannya adalah dua hari berturut-turut serangan drone dan rudal besar-besaran yang dilancarkan oleh Rusia terhadap Ukraina telah mengguncang harapan tersebut. Pada hari Minggu saja, serangan tersebut mengakibatkan 12 orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka, menambah ketegangan dan kekhawatiran di kalangan warga sipil.