Pada hari Minggu, ketua AIMIM, Asaduddin Owaisi, mengungkapkan sikap tegas India yang tidak mentolerir terorisme dalam sebuah pertemuan penting di Bahrain. Owaisi menegaskan bahwa Pakistan adalah "agresor dan bukan korban," menyoroti peran negara tersebut dalam memicu kekerasan lintas batas. Dalam pertemuan ini, Owaisi termasuk dalam salah satu dari tujuh delegasi multi-partai India yang sedang melakukan kunjungan ke ibukota negara asing untuk menyampaikan posisi India dalam melawan terorisme.

Owaisi secara kuat menyatakan bahwa Islamabad telah secara konsisten mendukung dan melatih kelompok teroris, bukan sebaliknya. "Pakistan adalah agresor dan bukan korban. Dalam pertemuan hari ini, kami menyampaikan sudut pandang India. Kami menjelaskan bahwa selama bertahun-tahun, teroris yang didukung dan dilatih oleh Pakistan telah melancarkan serangan teror di India, mengakibatkan banyak orang kehilangan nyawa. Kami memberikan semua data yang relevan, termasuk insiden seperti ledakan di Mumbai, ledakan kereta api, serangan bunuh diri di depan Gedung Majelis Jammu dan Kashmir, serta serangan di Pulwama dan Pathankot," jelas Owaisi.

Setelah pertemuan dengan pejabat Bahrain, Owaisi menegaskan bahwa upaya untuk mengganggu stabilitas India melalui tindakan terorisme bukan hanya ancaman bagi satu negara, tetapi juga bahaya bagi seluruh wilayah Asia Selatan. "Kami menyampaikan kepada pemerintah Bahrain bahwa upaya yang dilakukan untuk mendestabilisasi India tidaklah baik. Ini tidak hanya buruk bagi Asia Selatan, tetapi juga untuk kawasan secara keseluruhan. Mereka juga menyatakan bahwa banyak orang dari berbagai bagian India tinggal di sini, sehingga semua pihak sepakat bahwa masyarakat India telah memberikan kontribusi besar di sini," katanya.

Tujuh delegasi India, yang terdiri dari pemimpin politik dari semua partai, sedang mengunjungi negara-negara kunci sebagai bagian dari upaya diplomasi strategis untuk mengekspos peran Pakistan dalam mendukung terorisme dan memperkuat posisi India sebagai demokrasi yang bertanggung jawab dan mencari perdamaian setelah Operasi Sindoor. Owaisi menjadi bagian dari delegasi yang dipimpin oleh anggota parlemen dari Bharatiya Janata Party, Baijayant Jay Panda. Anggota lain dari delegasi ini termasuk anggota parlemen BJP, Nishikant Dubey, Phangnon Konyak, Rekha Sharma, Satnam Singh Sandhu, mantan Ketua Menteri Jammu dan Kashmir, Ghulam Nabi Azad, serta mantan diplomat India, Harsh Shringla.