Hamas Setuju dengan Proposal AS untuk Gencatan Senjata di Gaza, Kata Pejabat Palestina

Hamas telah menyetujui proposal yang diajukan oleh Amerika Serikat untuk gencatan senjata di Gaza pada hari Senin, menurut seorang pejabat Palestina yang dekat dengan kelompok itu. Proposal baru ini, yang disampaikan oleh utusan khusus AS, Steve Witkoff, mengusulkan pelepasan sepuluh sandera Israel dalam dua kelompok sebagai imbalan untuk gencatan senjata selama 70 hari dan penarikan sebagian pasukan Israel dari Jalur Gaza.
Menurut pejabat tersebut, proposal ini mencakup rencana untuk membebaskan sepuluh sandera Israel yang masih hidup yang ditahan oleh Hamas, dengan imbalan untuk gencatan senjata yang berlangsung selama dua bulan. Proposal ini diterima oleh Hamas melalui mediator, menandai langkah positif menuju kemungkinan akhir dari perang antara Israel dan Hamas.
Penting untuk dicatat bahwa kesepakatan ini juga mencakup pembebasan sejumlah tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel, banyak di antara mereka menjalani hukuman penjara yang panjang. Hal ini menunjukkan adanya harapan untuk memperbaiki situasi humaniter yang memburuk di wilayah tersebut.
Sementara itu, Israel belum memberikan tanggapan langsung terkait proposal ini. Pengembangan ini muncul beberapa minggu setelah Israel menyatakan niatnya untuk “mengambil kendali penuh” atas Gaza, sementara operasi militer mereka di wilayah yang sangat terdampak tersebut meningkat.
Dalam pernyataan yang dirilis di media sosial, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan, “Pertempuran sangat sengit, dan kami sedang membuat kemajuan. Kami akan mengambil kendali atas seluruh wilayah Jalur Gaza. Kami tidak akan menyerah. Namun untuk berhasil, kami harus bertindak dengan cara yang tidak dapat dihentikan.” Ini menunjukkan tekad Israel untuk mempertahankan posisi mereka di Gaza, meskipun ada upaya untuk mencapai gencatan senjata.
Perkembangan ini mencerminkan dinamika yang terus berubah dalam konflik yang telah berlangsung lama ini, di mana baik Hamas maupun Israel menghadapi tekanan internasional untuk menemukan solusi damai. Dalam konteks ini, peran mediator dalam menyampaikan proposal seperti ini menjadi sangat penting dalam membangun jalan menuju perdamaian.
Lokasi: Palestina
Artikel Pertama Dipublikasikan: 26 Mei 2025, 19:32 IST