Serangan yang dilakukan oleh drone Ukraina menyebabkan gangguan signifikan di 13 bandara Rusia pada awal pagi hari Selasa, menurut laporan media Rusia yang mengutip badan keselamatan transportasi udara Rusia. Gangguan ini menciptakan kekacauan dalam jadwal penerbangan dan menandai eskalasi ketegangan antara kedua negara yang terlibat dalam konflik yang telah berlangsung lebih dari satu tahun.

Menurut informasi dari kantor berita negara TASS, selain empat bandara utama yang beroperasi di Moskow, pembatasan penerbangan juga diterapkan di bandara-bandara di Kaluga, Volgograd, Saratov, Samara, Ivanovo, Nizhny Novgorod, Yaroslavl, Kazan, dan Nizhnekamsk. Kejadian ini menunjukkan jangkauan serangan drone yang semakin meluas, menandakan kemampuan Ukraina untuk menjangkau lokasi-lokasi strategis di dalam Rusia.

Serangan ini terjadi di tengah persiapan Moskow untuk parade Hari Kemenangan yang dijadwalkan pada hari Jumat, yang akan memperingati ulang tahun ke-80 kemenangan atas Jerman Nazi. Parade tersebut diharapkan akan dihadiri oleh para pemimpin negara-negara sekutu Rusia, termasuk Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva, serta Presiden Rusia Vladimir Putin sendiri. Ini adalah momen penting bagi Rusia, yang bertujuan untuk menunjukkan kekuatan dan solidaritas internasionalnya di tengah kritik global terkait tindakan agresifnya di Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengeluarkan peringatan pada akhir pekan lalu, menyatakan bahwa pemerintahannya tidak dapat menjamin keselamatan delegasi asing yang mengunjungi Moskow untuk parade tersebut. Peringatan ini datang meskipun Putin telah menyerukan gencatan senjata selama tiga hari, sementara pasukan Rusia tetap melanjutkan serangan mereka di Ukraina. “Kami tidak dapat dimintai tanggung jawab atas apa yang terjadi di wilayah Federasi Rusia,” ungkap Zelenskyy kepada para wartawan, menekankan ketidakpastian terkait keamanan di kawasan yang sedang berkonflik ini.