Tujuh tentara Angkatan Darat Pakistan kehilangan nyawa mereka dalam sebuah ledakan bom rakitan (IED) pada hari Selasa ketika kendaraan mereka menjadi sasaran di provinsi Balochistan yang terkenal dengan ketidakstabilannya. Menurut laporan dari kantor berita Reuters, informasi ini dikutip dari sumber militer negara tersebut.

Saat berita ini ditulis, belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Namun, situasi di Balochistan sering kali diperumit oleh aktivitas sekelompok militan dan separatis yang beroperasi di wilayah tersebut.

Serangan pada hari Selasa ini terjadi setelah sebuah ledakan yang menyasar truk polisi, yang menewaskan tiga orang dan melukai 19 lainnya di provinsi Balochistan pada 15 April lalu, seperti yang dilaporkan oleh Geo TV. Ini menunjukkan meningkatnya ketegangan dan kekerasan di wilayah yang sudah terpengaruh oleh berbagai konflik selama beberapa dekade terakhir.

Salah satu kelompok yang paling dikenal dalam konteks kekerasan di Balochistan adalah Tentara Pembebasan Balochistan (BLA), sebuah organisasi separatis yang memperjuangkan kemerdekaan Balochistan dari Pakistan. Kelompok ini telah bertanggung jawab atas berbagai serangan yang menargetkan personel Angkatan Darat Pakistan dan aparat keamanan lainnya di masa lalu.

BLA mendapatkan perhatian internasional pada bulan Maret lalu ketika mereka melakukan pembajakan terhadap Jaffar Express di Balochistan, insiden yang mengakibatkan kematian lebih dari 100 personel keamanan dan warga sipil, menurut klaim yang diungkapkan oleh kelompok tersebut. Serangan-serangan semacam ini menggambarkan tantangan besar yang dihadapi oleh pemerintah Pakistan dalam menjaga keamanan dan stabilitas di wilayah yang sudah lama dilanda konflik ini.

Detail lebih lanjut mengenai insiden terbaru ini masih ditunggu, dan masyarakat serta pihak berwenang berharap untuk mendapatkan informasi tambahan yang mungkin bisa menjelaskan dinamika dari serangan ini serta konsekuensinya terhadap situasi keamanan di Balochistan.