Islamabad: Pada awal Rabu pagi, India meluncurkan serangan rudal ke beberapa lokasi di wilayah yang dikuasai Pakistan, mengakibatkan setidaknya delapan orang tewas dan puluhan lainnya terluka. Serangan ini memicu ketegangan yang semakin meningkat antara dua negara yang sudah lama berseteru ini. Militer Pakistan mengklaim bahwa mereka telah menembak jatuh lima pesawat India sebagai balasan atas serangan tersebut.

Dalam pernyataannya, India mengungkapkan bahwa mereka telah meluncurkan Operasi Sindoor, sebuah operasi militer yang bertujuan untuk menghancurkan infrastruktur teroris di Pakistan dan Jammu serta Kashmir yang dikuasai Pakistan. Operasi ini dikatakan sebagai respons terhadap serangkaian serangan teroris yang diduga direncanakan dan diarahkan dari wilayah tersebut terhadap India.

Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif, dengan tegas mengecam serangan tersebut, menyebutnya sebagai tindakan pengecut dari musuh yang licik. Ia menegaskan bahwa Pakistan akan memberikan balasan yang sesuai terhadap agresi India. Seruan ini juga menggarisbawahi ketegangan yang terus meningkat di wilayah tersebut, di mana kedua negara telah lama terlibat dalam konflik terkait klaim atas Kashmir.

Seorang juru bicara militer Pakistan kemudian mengonfirmasi kepada Reuters bahwa Pakistan berhasil menembak jatuh lima pesawat India, yang terdiri dari tiga pesawat tempur Rafale, satu pesawat Su-30, dan satu MiG-29. Ia menekankan bahwa pesawat-pesawat tersebut hanya menjadi target setelah mereka melakukan serangan ke wilayah Pakistan. Pengumuman ini semakin memperuncing situasi politik dan militer antara kedua negara, yang telah menjalani sejarah panjang ketegangan dan konflik.

Situasi ini menyoroti pentingnya diplomasi dan dialog dalam mencegah meningkatnya ketegangan di kawasan tersebut. Masyarakat internasional kini mengawasi dengan cermat perkembangan ini, berharap bahwa tidak ada langkah-langkah lebih lanjut yang dapat menjerumuskan kedua negara ke dalam konflik terbuka.