Penemuan Menarik tentang Amphipoda Supergiant Alicella gigantea

Pernahkah kita berpikir bahwa suatu makhluk tampaknya langka hanya karena sulit diamati? Salah satu contoh menarik dari hal ini adalah amphipoda supergiant Alicella gigantea, yang dapat mencapai panjang sekitar 34 sentimeter. Setelah bertahun-tahun dilihat secara sporadis, kini para peneliti telah mengonfirmasi bahwa A. gigantea ternyata muncul jauh lebih sering daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Menurut temuan terbaru yang dipresentasikan oleh Dr. Paige J. Maroni dari Universitas Australia Barat, krustasea besar ini mungkin telah berada tepat di bawah hidung kita di kedalaman laut selama ini.
Amphipoda di Lingkungan Ekstrem
Para peneliti telah mengetahui selama beberapa dekade bahwa amphipoda dapat ditemukan di hampir setiap lingkungan akuatik di Bumi, termasuk danau, terumbu karang, dan palung lautan. Banyak spesies yang mendiami kedalaman ekstrem, di mana zona hadal meluas jauh di bawah 6.000 meter dengan tekanan air yang menghancurkan.
Amphipoda adalah kelompok krustasea yang sangat beragam dan berbagi beberapa ciri dengan udang, namun banyak yang beradaptasi dengan cara yang tidak terduga. Beberapa spesies mampu berkembang di suhu rendah dan dalam kondisi gelap gulita, yang menjelaskan bagaimana mereka dapat menjalani kehidupan di bagian terdalam planet kita.
Alicella gigantea yang Sulit Ditemukan
Bukti awal kamera tentang A. gigantea muncul di Pasifik Utara pada kedalaman sekitar 5.300 meter. Selama lebih dari 20 tahun, spesies ini tetap sulit ditemukan, dan para ilmuwan curiga bahwa keberadaannya benar-benar jarang. Hanya sejumlah kecil sampel fisik yang ditemukan, sehingga terlihat bahwa pemulung raksasa ini ada di kantong-kantong yang tersebar.
Seiring berjalannya ekspedisi lapangan, gambaran yang lebih besar mulai terbentuk, dan gambaran itu mengubah segalanya. Para ilmuwan mengumpulkan 195 catatan dari berbagai ekspedisi di seluruh dunia untuk menyusun pandangan menyeluruh tentang A. gigantea.
Data genetik dari dua gen mitokondria dan satu gen nuklir menunjukkan perbedaan minimal di antara populasi, menguatkan ide bahwa amphipoda ini kemungkinan berpindah-pindah di kedalaman dengan sedikit hambatan. Ternyata, spesies ini memiliki keberadaan di jaringan palung dan dataran luas yang membentang di Samudra Pasifik, Atlantik, dan Hindia.
Spesies Global Tunggal
Meskipun muncul di perairan yang jauh, Alicella gigantea menunjukkan sedikit perubahan genetik. Beberapa spesialis kelautan mengusulkan bahwa suhu yang lebih rendah dan kondisi yang stabil di kedalaman laut memperlambat perbedaan evolusi, menjaga populasi tetap seragam di area yang luas.
Yang lain berpendapat bahwa perubahan arus laut dan perubahan tektonik selama jutaan tahun membuka jalur bagi hewan ini untuk menyebar. Dalam kedua skenario ini, bukti mendukung adanya satu jenis yang tersebar luas, alih-alih banyak varian yang saling terkait.
Survival di Wilayah Dingin dan Gelap
Organisme di kedalaman laut sering kali menghadapi suhu mendekati titik beku, makanan yang langka, dan tekanan hidrostatik yang tinggi. Zona hadal dapat mencapai lebih dari 8.900 meter. Alicella gigantea menghuni rentang kedalaman yang luas, menunjukkan ketahanan yang luar biasa.
Studi tentang isi perut banyak amphipoda besar mengungkapkan bahwa mereka mengonsumsi bangkai atau materi organik yang tenggelam. Gaya hidup ini mungkin memberi mereka fleksibilitas untuk bertahan di wilayah terpencil di mana makanan yang konsisten tidak dapat diandalkan.
Pentingnya Alicella gigantea
Upaya konservasi laut sering kali difokuskan pada hewan-hewan terkenal, tetapi makhluk yang kurang dipelajari di palung abyssal juga sama pentingnya. Dengan memahami bagaimana makhluk seperti Alicella gigantea menyebar dan mempertahankan populasi, para ilmuwan berharap dapat memahami bagaimana ekosistem laut dalam merespons perubahan lingkungan.
Menilai pola distribusi di zona laut yang kurang dieksplorasi membantu mengarahkan penelitian di masa depan dan mendorong diskusi yang lebih dalam tentang bagaimana aktivitas manusia di permukaan mungkin mempengaruhi habitat berjarak ribuan kaki di bawah permukaan.
Banyak pakar percaya bahwa kita baru saja menggaruk permukaan keragaman hayati di laut dalam. Tertariknya perhatian terhadap penambangan di bawah laut dan usaha komersial lainnya membuat sangat penting untuk memahami bagaimana wilayah ini berfungsi.
Wawasan dari studi genomik yang lebih besar dapat mengungkapkan adaptasi genetik spesifik yang memungkinkan kelangsungan hidup dalam kondisi yang sangat keras. Pengetahuan tersebut bisa memiliki aplikasi yang lebih luas, mulai dari bioteknologi hingga riset ketahanan terhadap perubahan iklim.
Pentingnya Amphipoda
Habitat laut dalam planet ini sering kali tersembunyi dari pandangan dan pikiran kita. Namun, mereka adalah pusat penyimpanan karbon, siklus nutrisi, dan proses lainnya yang menjaga ekosistem global tetap stabil. Cetak biru genetik spesies seperti A. gigantea mungkin menyimpan petunjuk tentang bagaimana kehidupan bertahan melalui perubahan iklim di masa lalu di Bumi.
Ekspedisi berskala besar mendorong pemahaman kita lebih jauh, sering kali memunculkan pertanyaan tentang berapa banyak organisme “langka” lainnya yang mungkin lebih tersebar luas daripada yang kita sadari. Peningkatan teknologi dalam submersible dan peralatan pengambilan sampel membuatnya mungkin untuk menyelidiki lokasi terpencil dengan frekuensi yang lebih besar.
Perangkap modern, kamera, dan alat pemantauan dapat mengumpulkan data pada kedalaman ekstrem, meningkatkan kemampuan kita untuk menemukan hewan laut yang sulit dijangkau. Masih banyak yang harus ditemukan, tetapi amphipoda supergiant ini menunjukkan bahwa kadang-kadang raksasa tersembunyi di lautan hanya menunggu untuk ditemukan di tempat yang jauh lebih banyak daripada yang kita duga.
Studi ini dipublikasikan dalam Royal Society Open Science.