Otoritas Kesehatan Sichuan Usulkan Perpanjangan Cuti Menikah dan Cuti Melahirkan

HONG KONG: Otoritas kesehatan di provinsi Sichuan yang terletak di barat daya Tiongkok, mengajukan usulan untuk memperpanjang cuti menikah hingga 25 hari dan cuti melahirkan hingga 150 hari. Langkah ini bertujuan untuk menciptakan 'masyarakat yang ramah terhadap kesuburan' serta mendorong peningkatan angka kelahiran di negara tersebut.
Usulan ini muncul di tengah upaya pemerintah Tiongkok yang sedang berjuang untuk meningkatkan angka kelahiran di ekonomi terbesar kedua di dunia. Dalam beberapa tahun terakhir, populasi Tiongkok mengalami penurunan untuk tahun ketiga berturut-turut pada tahun 2024, dan para pakar memperingatkan bahwa penurunan tersebut kemungkinan akan terus berlanjut.
Komisi Kesehatan Sichuan, yang menerbitkan draf usulan tersebut di situs web resmi mereka, sedang mencari pendapat dan komentar dari masyarakat mulai tanggal 30 Mei hingga 30 Juni. Provinsi Sichuan memiliki populasi sekitar 84 juta jiwa, lebih banyak daripada sebagian besar negara, termasuk Jerman dan Inggris.
Dalam usulan ini, cuti menikah akan diperpanjang sebesar 400 persen dari lima hari yang saat ini diberikan, serta lebih dari dua kali lipat dari periode cuti melahirkan yang ada, yaitu 60 hari. Ini menunjukkan komitmen Sichuan untuk mendukung pasangan yang ingin memiliki anak dan mempermudah mereka dalam memulai kehidupan keluarga.
Selain itu, Sichuan juga berencana untuk memperpanjang cuti ayah menjadi 30 hari dari sebelumnya 20 hari. Langkah ini diambil untuk 'mempermudah perawatan suami terhadap istri mereka setelah melahirkan dan membantu mengadvokasi agar pasangan berbagi tanggung jawab dalam membesarkan anak,' menurut pernyataan dari pihak berwenang.
Sichuan telah muncul sebagai salah satu provinsi yang lebih progresif di Tiongkok. Provinsi ini telah mengizinkan wanita yang belum menikah untuk mengakses pengobatan IVF dan pada tahun 2023, pihak berwenang juga mengumumkan bahwa individu yang belum menikah akan memenuhi syarat untuk mendapatkan manfaat yang sebelumnya hanya diperuntukkan bagi pasangan yang sudah menikah.