Dalam dunia perjalanan, terdapat istilah yang mungkin membuat sebagian pelancong merasa cemas: kode empat huruf yang dihasilkan oleh maskapai. Menurut seorang pelancong Australia yang berpengalaman, kode ini memiliki stigma tersendiri. Ruby, seorang wanita yang baru-baru ini melakukan perjalanan ke Amerika Serikat, menjadi salah satu yang merasakan dampak negatif dari kode tersebut.

Ruby sedang dalam perjalanan menuju AS ketika dia melihat kode yang ditakutkan di boarding pass-nya. Kode SSSS, yang berarti 'secondary security screening selection' atau 'pemilihan untuk pemeriksaan keamanan sekunder', menjadi momok bagi banyak pelancong yang menuju Amerika. Hal ini menjadi perhatian yang lebih besar mengingat meningkatnya pemeriksaan imigrasi yang ketat dan kasus-kasus pelancong yang ditolak di perbatasan dalam beberapa bulan terakhir.

Dalam wawancara dengan Yahoo News, Ruby menjelaskan pengalamannya. Dia telah mengunjungi lebih dari 30 negara dan memahami stigma yang mengelilingi kode ini. Ketika dia check-in di Bandara Brisbane untuk liburan selama tiga minggu, tunangannya yang merupakan warga negara AS tidak mengalami masalah apapun. Namun, Ruby sendiri diberi tahu bahwa dia memerlukan pemeriksaan tambahan.

Saat tiba di tempat penyerahan bagasi dan boarding pass-nya dicetak, dia mendapati kode SSSS yang ditakutkan. Dia mengaku terkejut karena tidak ada pemeriksaan terlebih dahulu terhadap dokumen perjalanan atau penjelasan yang diberikan. Hanya setelah tiba di gerbang dan bersiap-siap untuk boarding, dia dipanggil untuk menjalani pemeriksaan tambahan.

“Setelah saya memindai boarding pass, mereka berkata ‘silakan ke sana’ dan meminta saya menyerahkan paspor saya untuk diperiksa. Saya harus mengeluarkan semua barang saya di atas meja dan mereka mengecek semuanya, termasuk tas, laptop, tangan, dan perut saya. Saya belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya,” jelas Ruby.

Ruby juga mengungkapkan bahwa pelancong bisa saja ditandai untuk berbagai alasan, meskipun banyak yang mengatakan bahwa hal itu bersifat acak. “Ini seperti lotere bagi pelancong yang berpengalaman,” ujarnya. Meskipun demikian, Ruby akhirnya diizinkan untuk melanjutkan perjalanannya. Namun, masalah keamanan tidak berhenti di situ. Saat tiba di imigrasi San Francisco, dia merasakan tekanan saat petugas imigrasi melakukan pemeriksaan yang ketat.

“Anda tidak pernah tahu dengan AS,” dia memperingatkan, meskipun tetap mendorong pelancong Australia untuk menikmati negara tersebut. Dia menegaskan bahwa “masih aman” untuk bepergian dan menambahkan, “jika Anda tidak memiliki sesuatu untuk disembunyikan, Anda seharusnya tidak khawatir.” Dia juga mengingatkan agar pelancong tetap berhati-hati dan mengutamakan keselamatan.

Apa yang menjadi penyebab adanya pemeriksaan keamanan SSSS ini? Pengacara imigrasi yang terkenal, Melissa Vincenty, menjelaskan bahwa dia sendiri pernah menjalani pemeriksaan ini dan bahkan pernah melihat anak-anak yang ditandai untuk pemeriksaan tambahan. “Begitu Anda melihatnya, Anda berpikir ‘oh tidak’,” ujarnya sambil tertawa. Namun, dia menyatakan bahwa pemeriksaan keamanan tambahan ini sudah menjadi hal yang umum dan tidak perlu dikhawatirkan.

Vincenty menjelaskan bahwa kebijakan pemeriksaan ini mulai diterapkan setelah peristiwa 9/11, ketika Administrasi Keamanan Transportasi (TSA) dibentuk di bawah Departemen Keamanan Dalam Negeri pada tahun 2003. Meskipun tidak ada kriteria yang dipublikasikan oleh TSA atau maskapai mengenai alasan di balik pemberian kode-kode ini, Vincenty percaya bahwa proses seleksi tersebut bersifat acak. “Mereka diwajibkan oleh hukum untuk secara acak memilih penumpang,” jelasnya mengenai prosedur pemeriksaan keamanan.

Jika Anda memiliki cerita atau informasi yang menarik seputar perjalanan, jangan ragu untuk menghubungi kami di email: newsroomau@yahoonews.com. Anda juga dapat mengikuti kami di Facebook, Instagram, TikTok, Twitter, dan YouTube.