Al-Sharaa Dapat Sambutan Hati-Hati dari Komunitas Internasional

Al-Sharaa, seorang mantan anggota Al Qaeda, kini mendapatkan sambutan yang hati-hati dari komunitas internasional setelah pasukannya berhasil menggulingkan diktator Suriah yang kejam, Bashar Assad, pada akhir tahun lalu. Langkah ini telah menimbulkan harapan bagi banyak orang di seluruh dunia bahwa Suriah akan memasuki era baru yang lebih inklusif dan damai.
Setelah penggulingan Assad, Al-Sharaa berjanji untuk melindungi kelompok minoritas di Suriah dan menerapkan kebijakan yang lebih inklusif. Ia mengungkapkan komitmennya untuk membangun sebuah negara yang lebih adil bagi semua warganya, terlepas dari latar belakang etnis atau agama. Namun, meskipun ada niat baik yang diungkapkan, kekhawatiran mulai muncul seiring meningkatnya kekerasan sektarian dalam beberapa bulan terakhir. Pada bulan Maret, misalnya, terjadi dua hari berdarah di mana pasukan keamanan membunuh ratusan warga sipil.
Insiden tersebut telah membangkitkan ketakutan bahwa Al-Sharaa mungkin gagal untuk mengendalikan fraksi ekstremis yang masih ada di Suriah. Dalam sebuah pernyataan, pemimpin Suriah yang digulingkan, Assad, menegaskan bahwa ia akan menghukum mereka yang bertanggung jawab atas kekacauan tersebut. Ini menunjukkan bahwa meskipun kekuasaan Assad telah berkurang, konflik internal di Suriah jauh dari selesai.
Saat berada di Paris, Al-Sharaa menyatakan bahwa “elemen-elemen dari rezim [Assad] yang sebelumnya memanfaatkan situasi untuk menghidupkan kembali perang … kami telah meluncurkan komite penyelidikan dan komite rekonsiliasi.” Ini menunjukkan upaya untuk menyelesaikan krisis yang berkepanjangan, meskipun tantangan besar masih ada di depan.
Pada saat yang sama, Presiden Prancis juga meminta Uni Eropa untuk tetap pada keputusan mereka untuk menangguhkan sanksi terhadap Suriah. Pada bulan Februari, Brussel telah mencabut beberapa pembatasan di bidang energi, transportasi, dan perbankan, tetapi tenggat waktu bulan Juni untuk meninjau kembali keputusan tersebut semakin dekat.
“Beberapa negara sekutu masih memiliki keraguan, kami akan bekerja untuk menghilangkan keraguan-keraguan itu,” kata Macron, menggarisbawahi pentingnya kerjasama internasional dalam menyelesaikan situasi di Suriah.
Al-Sharaa menegaskan bahwa sanksi yang diberikan kepada Damaskus adalah akibat dari rezim Assad dan menyatakan bahwa “tidak ada yang membenarkan untuk mempertahankan sanksi tersebut.” Hal ini menunjukkan bahwa ada keinginan untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan komunitas internasional dan memperbaiki kondisi di dalam negeri.