Tim penyelamat sedang dalam perjalanan menuju kapal kargo yang mengangkut hampir 3.000 kendaraan dan saat ini terabaikan di Samudera Pasifik setelah kebakaran terjadi lebih awal minggu ini di dekat Kepulauan Aleutian, Alaska.

Kapal yang bernama Morning Midas, dengan panjang 600 kaki, dilaporkan terombang-ambing sekitar 300 mil sebelah barat daya Pulau Adak. Menurut Angkatan Laut AS, situasi ini terus dipantau melalui satelit untuk memastikan keselamatan dan kondisi kapal tersebut.

Foto-foto yang diperoleh menunjukkan kapal tersebut masih mengeluarkan asap tebal ratusan mil dari garis pantai terdekat, beberapa hari setelah sinyal darurat pertama kali diterima. Kolom-kolom asap tebal terlihat menjulang ke langit, menandakan adanya kebakaran yang berpotensi berbahaya.

Yang mengejutkan, seluruh 22 anggota awak berhasil dievakuasi ke sekoci pada Selasa sore dan kemudian diselamatkan oleh kapal dagang terdekat. Mereka tetap berada di atas kapal penyelamat pada hari Kamis, menurut pernyataan perusahaan manajemen kapal yang berbasis di London, Zodiac Maritime.

Kebakaran pertama kali dilaporkan sekitar pukul 3:15 sore pada hari Selasa ketika kapal tersebut sedang mengangkut sekitar 70 kendaraan listrik yang sepenuhnya bertenaga listrik dan sekitar 680 kendaraan hibrida, selain kargo kendaraan lainnya yang ditujukan untuk pelabuhan utama di Pasifik, Meksiko. Kapal tersebut berangkat dari Yantai, China, pada 26 Mei. Angkatan Laut AS mencatat bahwa jumlah kendaraan yang terlibat masih bersifat sementara dan dapat berubah seiring perkembangan situasi.

Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan, tetapi baterai lithium-ion yang umum digunakan dalam kendaraan listrik dikenal memiliki tantangan dalam pemadaman kebakaran karena sifatnya yang sangat mudah terbakar setelah terbakar. Kebakaran yang melibatkan lithium dapat menyala dengan suhu tinggi, berlangsung lama, dan sulit untuk dipadamkan.

Sebuah kapal tunda yang membawa spesialis penyelamat dan peralatan pemadam kebakaran dijadwalkan akan mencapai kapal Morning Midas awal minggu depan, menurut Zodiac Maritime. Kapal tunda kedua, dengan kemampuan penanganan laut yang lebih baik, juga sedang diatur untuk membantu operasi ini.

Saat ini, pihak berwenang mengandalkan sistem satelit kapal yang terombang-ambing untuk melacak kondisinya dari jarak jauh. Morning Midas dibangun pada tahun 2006 dan terdaftar di bawah bendera Liberia.

Masalah lingkungan juga menjadi perhatian utama. Para ahli memperingatkan bahwa jika kebakaran menyebar ke tangki bahan bakar atau menyebabkan kegagalan struktural, kapal tersebut dapat bocor bahan kimia beracun atau bahkan tenggelam, yang dapat menciptakan bahaya lingkungan jangka panjang.

Kebakaran yang melibatkan kendaraan listrik dapat menghadirkan bahaya unik jika tidak terkontrol, meningkatkan risiko kerusakan struktural atau pelepasan bahan berbahaya ke laut.

Kapal kargo Morning Midas saat ini melayang sekitar 300 mil selatan Adak, Alaska. 22 awak kapal tersebut terpaksa meninggalkan kapal setelah mereka tidak bisa mengendalikan kebakaran yang terjadi di dalam kapal.

Insiden ini telah menarik perbandingan dengan kebakaran tahun 2023 di kapal pengangkut mobil lain, yang juga mengangkut sekitar 3.000 kendaraan, termasuk hampir 500 mobil listrik, dari Jerman menuju Singapura. Kebakaran tersebut berlangsung selama seminggu, mengakibatkan satu kematian dan beberapa cedera, sebelum akhirnya kapal tersebut ditarik ke pelabuhan di Belanda. Setelah kejadian tersebut, otoritas keselamatan Belanda menyerukan perbaikan dalam protokol respons darurat untuk kapal yang mengangkut kendaraan listrik.