GEORGETOWN: Sebuah operasi bersama antara Malaysia dan China untuk menindak skema Ponzi yang diduga bernilai miliaran dolar, yang terutama menargetkan warga negara Tiongkok, telah menarik perhatian pemimpin tertinggi kedua negara. Menteri Dalam Negeri Malaysia, Saifuddin Nasution Ismail, menyatakan hal ini dalam sebuah wawancara dengan CNA (Channel News Asia).

Dia menjelaskan bahwa gelombang penangkapan terbaru yang dilakukan oleh otoritas Malaysia didasarkan pada informasi yang diberikan oleh otak utama skema Ponzi yang kini ditahan di China. Penangkapan ini mengindikasikan betapa seriusnya masalah yang dihadapi, serta dampaknya yang meluas terhadap lingkungan politik dan bisnis di negara bagian utara Malaysia, yang merupakan salah satu negara bagian paling terindustrialisasi di negara itu.

Dalam beberapa pekan terakhir, penyidik dari Divisi Pemberantasan Pencucian Uang Kepolisian Malaysia telah menangkap 17 warga Malaysia, termasuk beberapa tokoh penting dalam industri real estate dari Penang, dalam operasi penindakan yang diberi nama kode Op Northern Star.

Secara bersamaan, polisi Malaysia juga telah menyita dan membekukan aset tambahan senilai RM527,5 juta (sekitar US$124,5 juta) yang terkait dengan penipuan investasi oleh MBI International Group yang kini sudah dibubarkan, sehingga total nilai aset yang berhasil dipulihkan mencapai RM3,8 miliar.

Upaya penegakan hukum ini juga dibahas oleh Presiden China, Xi Jinping, dan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, saat Xi mengunjungi Malaysia dari 15 hingga 17 April. Saifuddin Ismail menegaskan bahwa pembicaraan mengenai penindakan terhadap MBI muncul dalam pertemuan empat mata antara Xi dan Anwar, dan pihak China sangat menghargai upaya Malaysia dalam hal ini.

Menurut Saifuddin, lembaga penegakan hukum di China menganggap penipuan online, baik di dalam negeri maupun internasional, sebagai ancaman utama bagi warga negaranya. Dalam konteks ini, polisi Malaysia telah bertindak berdasarkan informasi yang diterima dari rekan-rekan mereka di China mengenai elemen-elemen kunci dari skema Ponzi yang diduga, berdasarkan interogasi mereka terhadap pendiri MBI, Tedy Teow Wooi Huat.

Teow telah ditahan di China sejak bulan Agustus lalu setelah diekstradisi dari Thailand. Dia telah memberikan informasi rinci kepada pihak China tentang bagaimana skema penipuan MBI dijalankan dan orang-orang di Malaysia yang terlibat dalam operasi pencucian uang tersebut. “Kami (polisi) sedang bertindak berdasarkan informasi tersebut,” kata Saifuddin.