Fenomena bulan purnama bulan ini, yang dikenal sebagai “Bulan Stroberi,” akan muncul pada malam tanggal 10 Juni dan mencapai puncak kecerahannya pada dini hari 11 Juni pukul 02:44 waktu ET, menurut informasi dari Old Farmer’s Almanac. Bulan Stroberi kali ini tidak hanya menawarkan pemandangan yang memukau, tetapi juga menampilkan keunikan visual yang jarang terjadi.

Nama “Bulan Stroberi” berasal dari suku Algonquin di Amerika Utara, yang menamakannya untuk menandai waktu ketika stroberi liar siap dipanen, seperti yang dilaporkan oleh NBC. Di Eropa, bulan ini juga dikenal sebagai “Bulan Madu” atau “Bulan Mead.” Nama-nama ini mencerminkan berbagai tradisi dan kepercayaan yang terkait dengan fase bulan ini di berbagai budaya.

Pada tahun ini, Bulan Stroberi akan tampak berbeda dan istimewa karena posisinya yang rendah di langit. Hal ini disebabkan oleh peristiwa langka yang dikenal sebagai Major Lunar Standstill. Peristiwa ini merupakan bagian dari siklus 18,6 tahun yang diakibatkan oleh tarikan gravitasi matahari. Astronom dari Griffith Observatory di Los Angeles menjelaskan bahwa saat ini orbit bulan berada pada titik yang membuatnya terbit dan terbenam di posisi yang lebih ekstrem, menurut laporan NBC.

Akibatnya, jalur bulan ini akan menjadi yang terendah selama bulan purnama bulan Juni sejak tahun 2006. Posisinya tidak akan serendah ini lagi hingga tahun 2043, seperti yang diungkapkan oleh EarthSky. Fenomena ini sangat menarik bagi para pengamat astronomi dan pencinta keindahan langit malam.

Pemosisian bulan yang rendah ini memberikan dampak lain: bulan akan bersinar melalui lebih banyak atmosfer Bumi, yang dapat membuatnya tampak lebih merah atau oranye dari biasanya. Perubahan warna ini mungkin juga membuat nama “Bulan Stroberi” terasa lebih akurat dibandingkan biasanya. Ini adalah kesempatan yang sempurna bagi para fotografer dan penggemar langit malam untuk menangkap keindahan bulan yang memukau.

Bulan penuh ini akan terlihat sepanjang malam hingga ke jam-jam awal tanggal 11 Juni. Pengalaman visual yang langka ini tidak akan tersedia lagi selama sekitar dua dekade ke depan, menjadikannya momen yang sangat spesial untuk dinikmati oleh siapa saja yang tertarik pada fenomena alam.