Kota Vatikan — Kardinal Robert Prevost dari Amerika Serikat telah terpilih sebagai paus, menjadi yang pertama dari negara tersebut yang memimpin Gereja Katolik Roma. Prevost, yang berusia 69 tahun, memilih nama Paus Leo XIV, sebuah nama yang menandakan harapan dan penegasan baru dalam kepemimpinan gereja.

Ketika asap putih mengepul dari cerobong asap di atas Kapel Sistina, dunia disinyalir bahwa 133 kardinal Katolik Roma di dalamnya telah memilih seorang paus baru. Asap putih tersebut adalah simbol kemenangan, dan dalam sekejap, sorakan gembira membahana di antara kerumunan yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus. Salju putih itu ditampilkan di beberapa layar besar di lapangan, menambah semarak suasana.

Saat kerumunan merayakan dengan bendera negara mereka, lonceng besar Basilika Santo Petrus mulai berdentang, memberi tahu publik bahwa Gereja Katolik kini memiliki seorang paus baru. Ratusan ribu orang, termasuk peziarah dari seluruh dunia, berkumpul di sekitar Via della Conciliazione, menanti momen bersejarah ketika nama paus baru diumumkan kepada dunia.

Identitas dari pemimpin baru gereja ini belum diketahui, namun pejabat Vatikan diharapkan akan mengumumkan namanya dalam bahasa Latin dari balkon Basilika Santo Petrus dalam waktu dekat. Kardinal Dominique Mamberti, seorang Prancis berusia 73 tahun yang lahir di Maroko, diharapkan akan menyampaikan pengumuman tersebut, kecuali jika dia sendiri terpilih sebagai paus.

Setelah pengumuman nama, paus baru akan muncul dan menyapa kerumunan. Kerumunan di Roma sangat bersemangat, dengan ribuan orang berkumpul untuk menyaksikan momen bersejarah ketika pemimpin baru gereja mereka diumumkan dan diperkenalkan kepada dunia.

Menjelang pengumuman, serangkaian ritual berlangsung sesuai tradisi gereja. Setelah pemungutan suara yang berhasil, kardinal senior akan bertanya kepada paus terpilih, "Apakah Anda menerima pemilihan kanonik Anda sebagai pemimpin tertinggi?" Setelah menyatakan penerimaan, dia kemudian ditanya, "Nama apa yang ingin Anda gunakan?" Setelah itu, para kardinal pemilih memberikan penghormatan dan mengikrarkan kesetiaan kepada kepala gereja yang baru, dan ucapan syukur kepada Tuhan pun dipanjatkan sebelum paus baru dibawa ke sakristi untuk mengenakan pakaian kepausan.

Ritual diakhiri dengan pengumuman dalam bahasa Latin — "Annuntio vobis gaudium magnum: Habemus Papam!" ("Saya membawa kabar sukacita: Kita memiliki seorang paus!") — dan paus baru memberikan berkah apostolik kepada ribuan umat yang hadir, menandai awal era baru bagi Gereja Katolik.

Pemimpin baru ini terpilih oleh 133 kardinal pemilih dengan suara mayoritas dua pertiga, menegaskan betapa pentingnya kebersamaan dan kesatuan dalam memilih pemimpin spiritual.