Dalam perkembangan terbaru yang memanas di kawasan Timur Tengah, militer Israel mengungkapkan bahwa Iran telah meluncurkan lebih dari 100 drone ke arah Israel sebagai bentuk balasan terhadap serangan yang dilakukan oleh angkatan bersenjata Israel di Tehran. Brigadir Jenderal Effie Defrin, juru bicara utama militer Israel, menyatakan bahwa dalam beberapa jam terakhir, serangan drone tersebut telah diluncurkan dan semua sistem pertahanan Israel sedang beroperasi untuk menghadapi ancaman ini.

Defrin menambahkan bahwa sekitar 200 pesawat tempur Israel terlibat dalam operasi militer tersebut, yang menargetkan sekitar 100 lokasi strategis di Iran. Serangan ini menunjukkan intensitas konflik yang meningkat di kawasan, dengan Israel terus melanjutkan serangan udaranya. Informasi lebih lanjut mengenai korban dan kerusakan akibat serangan ini masih dalam tahap pengumpulan.

Sementara itu, dalam merespons meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut, otoritas penerbangan sipil Yordania mengumumkan bahwa ruang udara negara itu akan ditutup untuk semua penerbangan. Keputusan ini diambil setelah konsultasi dengan otoritas penerbangan regional lain yang juga mengambil langkah serupa. Menurut laporan dari Badan Berita Yordania, langkah sementara ini diambil untuk mengantisipasi potensi bahaya yang terkait dengan eskalasi ketegangan di kawasan, yang telah mengguncang stabilitas yang sudah rapuh.

Meningkatnya aktivitas militer ini menunjukkan betapa rentannya situasi di Timur Tengah saat ini, di mana ketegangan antara Iran dan Israel terus meningkat, berpotensi melibatkan negara-negara lain di sekitarnya. Dalam beberapa tahun terakhir, Iran dan Israel telah terlibat dalam serangkaian konfrontasi, yang sering kali melibatkan serangan udara, sabotase, dan operasi intelijen satu sama lain.

Situasi ini menciptakan kekhawatiran di antara banyak negara di kawasan yang berusaha menjaga stabilitas dan menghindari konflik berskala besar. Para pemimpin dunia saat ini terus memantau perkembangan ini, dengan harapan bahwa diplomasi dapat mengurangi ketegangan dan mencegah eskalasi lebih lanjut yang dapat berakibat fatal.