Ketegangan Memuncak Antara India dan Pakistan di Wilayah Kashmir

ISLAMABAD: Juru bicara kementerian luar negeri Pakistan, Shafqat Ali Khan, mengungkapkan pada hari Jumat (9 Mei) bahwa India harus disalahkan atas meningkatnya ketegangan yang hampir membawa dua negara bersenjata nuklir tersebut ke ambang perang. Dalam sebuah konferensi pers yang diadakan di ibukota Islamabad, Khan menyatakan, "Sangat disayangkan bahwa tindakan sembrono India telah membawa dua negara bersenjata nuklir ini semakin dekat kepada konflik besar."
Ia menambahkan, "Jingoisme dan histeria perang yang ditunjukkan oleh India seharusnya menjadi perhatian serius bagi dunia internasional." Pernyataan ini mencerminkan kekhawatiran yang mendalam di kalangan pejabat Pakistan terkait dampak dari kebijakan luar negeri India yang semakin agresif.
Di sisi lain, sebuah laporan dari pejabat pemerintah Pakistan mengungkapkan bahwa lima warga sipil tewas akibat penembakan artileri yang dilakukan oleh India di malam hari di wilayah Kashmir yang dikelola Pakistan. Insiden ini terjadi setelah beberapa hari ketegangan antara kedua negara yang saling berseberangan, yang merupakan bagian dari konflik berkepanjangan di wilayah Kashmir.
Kematian tersebut dilaporkan terjadi di daerah sekitar perbatasan yang sangat militaristik, yang dikenal sebagai Garis Kontrol (Line of Control) yang memisahkan wilayah Kashmir antara India dan Pakistan. "Pasukan India melakukan penembakan di area sipil yang mengakibatkan kematian empat orang, termasuk seorang gadis berusia dua tahun, dan melukai 12 lainnya," ujar pejabat kepolisian Adeel Khan, yang bertugas di distrik Kotli. Ia juga menambahkan bahwa penembakan berlangsung hingga larut malam, menciptakan suasana ketakutan di kalangan penduduk setempat.
Menanggapi agresi tersebut, Angkatan Bersenjata Pakistan melancarkan serangan balasan yang kuat, menargetkan tiga pos India di sepanjang Garis Kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa ketegangan yang ada tidak hanya bersifat verbal, tetapi juga melibatkan aksi militer di lapangan.
Di Muzaffarabad, ibukota Kashmir yang dikelola Pakistan, seorang pejabat senior pemerintah yang meminta namanya tidak disebutkan mengonfirmasi kematian di Kotli dan menambahkan bahwa satu orang lagi tewas di distrik Bagh. Seorang pejabat keamanan yang juga berbasis di Muzaffarabad, yang tidak ingin disebutkan namanya, memberitahu AFP bahwa "Sebuah peluru mortir yang ditembakkan oleh pasukan India mengenai sebuah rumah sipil di Bagh, mengakibatkan kematian seorang pemuda dan melukai dua saudara perempuannya." Insiden ini menambah daftar panjang tragedi kemanusiaan yang terjadi akibat konflik di wilayah tersebut.