Viswashkumar Ramesh, satu-satunya penyintas dari kecelakaan pesawat Air India, dengan penuh kesedihan menghadiri pemakaman saudaranya, Ajay, di Diu, India. Ramesh, yang baru saja keluar dari rumah sakit, terlihat masih dengan perban di wajahnya saat ia membantu mengangkat keranda jenazah saudaranya. Pemakaman tersebut menjadi momen emosional yang dipenuhi oleh kerumunan pelayat yang ingin memberi penghormatan terakhir kepada Ajay, yang merupakan seorang pebisnis asal Inggris dan duduk hanya beberapa baris dari Ramesh saat pesawat naas itu mengalami kecelakaan.

Pesawat Air India yang terbang dengan nomor penerbangan AI171 menuju London mengalami kecelakaan di pinggiran Ahmedabad, menewaskan semua 241 penumpang dan awak pesawat, serta menewaskan setidaknya 30 orang di darat, termasuk lima mahasiswa kedokteran. Ramesh, dalam keadaan yang sangat mengenaskan, berhasil selamat dari kecelakaan tersebut dan berjalan mencari pertolongan medis. Sementara itu, banyak keluarga di seluruh India masih menunggu pemulangan jenazah kerabat mereka. Proses identifikasi jenazah mengalami kesulitan, dengan banyak keluarga yang harus memberikan sampel DNA untuk membantu pencarian identitas.

Sampai hari Rabu, kepala rumah sakit sipil Rakesh Joshi mengungkapkan kepada para jurnalis bahwa 208 dari korban telah berhasil diidentifikasi. Keluarga-keluarga di seluruh India dan luar negeri terus berduka untuk korban tragedi ini. Di tengah berduka, ketua Air India, Natarajan Chandrasekaran, mengonfirmasi bahwa pesawat Boeing 787-8 Dreamliner yang mengalami kecelakaan tidak memiliki catatan masalah mesin sebelumnya. Dalam wawancara dengan pembawa berita Times Now, ia menjelaskan bahwa mesin kanan pesawat baru dipasang pada Maret 2025, sedangkan mesin kiri terakhir diservis pada tahun 2023.

Tim penyelidik dari Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat India kini tengah menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut, dengan bantuan dari para ahli dari Inggris, Amerika Serikat, dan pihak Boeing. Diharapkan hasil penentuan penyebab kecelakaan ini dapat memakan waktu beberapa bulan bahkan tahun. Pasca kecelakaan, regulator keselamatan penerbangan India telah mengintruksikan pemeriksaan yang lebih mendalam terhadap pesawat Boeing 787 yang dioperasikan oleh Air India. Kecelakaan ini mengejutkan dunia penerbangan.

Sebagai tindak lanjut, Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil melaporkan bahwa Air India telah membatalkan 83 penerbangan pesawat berbadan lebar, termasuk 66 Dreamliner, sejak pemeriksaan baru tersebut diberlakukan. Meski demikian, mereka menegaskan bahwa tidak ada masalah keselamatan besar yang ditemukan. Air India juga mengumumkan akan mengurangi jadwal penerbangan pesawat berbadan lebar internasional sebesar 15 persen selama beberapa minggu ke depan, dengan alasan perlu dilakukan pemeriksaan keamanan tambahan dan adanya gangguan operasional. Dalam pernyataan resmi, maskapai tersebut menyatakan bahwa pemeriksaan telah selesai dilakukan pada 26 dari 33 pesawat Boeing 787-8 dan 787-9 mereka, dan pesawat-pesawat tersebut telah disetujui untuk kembali beroperasi. Pemotongan ini akan berlaku setidaknya hingga pertengahan Juli, dalam upaya untuk memastikan stabilitas operasional, efisiensi yang lebih baik, dan meminimalkan ketidaknyamanan bagi penumpang. Air India juga berencana melakukan pemeriksaan tambahan untuk armada Boeing 777 mereka.