Analemma Tower adalah proyek ambisius yang mengkonseptualisasikan sebuah bangunan yang tergantung di bawah asteroid yang mengorbit. Merupakan sebuah terobosan dalam arsitektur luar angkasa, Analemma Tower melampaui batasan bangunan pencakar langit tradisional. Proyek ini dirancang oleh Clouds AO, sebuah firma arsitektur interdisipliner, sebagai karya desain spekulatif yang bertujuan mendefinisikan kembali apa yang mungkin dalam arsitektur luar angkasa.

Fundamentalisme Baru

Dibandingkan dengan megastruktur tradisional yang mengandalkan fondasi besar, Analemma Tower menggantung dari angkasa. Struktur ini, yang dikenal sebagai UOSS (Unmanned Orbital Space Station), memiliki integritas yang stabil. Bangunan ini diikat pada asteroid dalam orbit geosinkron menggunakan duct tape, yang mengamankan menara tersebut di permukaan Bumi. Orbit geosinkron ini memungkinkan asteroid tersebut tetap berada di tempatnya, mengorbit Bumi setiap 24 jam. Nama analemma sendiri diambil dari bentuk delapan yang ditelusuri menara ini ketika dilihat dari Bumi. Dengan pergerakan yang lambat, menara ini menggantung di bawah sebuah asteroid dan bergetar di atas kota-kota besar seperti Dubai dan New York City.

Pentingnya Orbit Berbentuk Analemma

Jejak “tanah” dari orbit ini, yang menggambarkan jalur menara di permukaan Bumi, tidak hanya menarik secara visual tetapi juga dirancang dengan tujuan tertentu. Ketika menara mendekati titik belok utara dan selatan dari lintasannya, gerakannya melambat, menciptakan zona transfer ideal bagi hub asteroid untuk bersandar atau berangkat. Dengan secara strategis menempatkan salah satu titik deselerasi di atas New York City, para perancang dapat mengusulkan hub masuk yang memerlukan gerakan relatif minimal untuk akses.

Dalam desain konseptual ini, tingkat bawah, yang mencakup toko dan tempat tinggal, diletakkan lebih dekat ke permukaan untuk kenyamanan penggunaan, sementara tingkat yang lebih tinggi menjulang ke ketinggian mendekati orbit, disisihkan untuk kegiatan rekreasi atau spiritual. Menginap semalam menjadi memungkinkan berkat ketinggian menara, menyeimbangkan kenyamanan akses permukaan dengan ketenangan yang ditemukan di ketinggian.

Pertimbangan Lingkungan dan Teknis

Desainer dari Clouds AO melakukan studi atmosfer untuk menilai dampak ketinggian terhadap tekanan, suhu, cahaya, dan tingkat kenyamanan penghuninya. Bagian atas menara mendapatkan sekitar 40 menit lebih banyak cahaya alami karena lengkungan Bumi, dan suhu rendah serta tekanan yang mencapai sekitar 40 °C akan memerlukan kondisi yang tertekan, mirip dengan pakaian pelindung. Selain itu, lantai atas mengalami variasi suhu sepanjang waktu yang sama.

Gerakan vertikal dalam menara ini bergantung pada teknologi rekayasa canggih. Meskipun terbatas pada lift berbasis kabel konvensional, lift elektromagnetik tanpa kabel yang inovatif diharapkan dapat meluncur dengan mulus dari ketinggian ekstrem ke permukaan. Panel surya yang dipasang di atas sebagian besar atmosfer Bumi akan memungkinkan menara menghasilkan output energi tinggi bahkan dalam paparan yang tidak terhalang oleh kondisi atmosfer. Sistem tertutup akan mengatur pasokan air dengan mendaur ulang air hujan, kondensasi, dan bahkan air awan.

Kelayakan Proyek

Kelayakan konsep ini sebagian didasarkan pada ekonomi. Clouds AO berpendapat bahwa biaya per kaki persegi untuk membangun di Dubai adalah sepertiga dari biaya di New York City. Oleh karena itu, mereka membayangkan membangun menara ini di atas Dubai sebelum memindahkannya ke jangkar asteroid dan kemudian ke posisi strategis global.

Ilmu material dan rekayasa material memainkan peran penting dalam membangun kabel yang cukup kuat namun ringan untuk menahan 20.000 meter persegi menara. Ini akan memerlukan kemajuan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam ilmu material.

Mempercepat asteroid ke orbit dan menjaga stabilitas kabel, baik dengan maupun tanpa gangguan orbital, masih menjadi pertanyaan terbuka. Kemampuan manusia untuk tinggal di ketinggian yang berbeda akan memerlukan kontrol terhadap kondisi ekstrem seperti kekosongan dan radiasi.

Analemma Tower: Mendefinisikan Ulang Arsitektur

Makna dari Analemma Tower melampaui sekadar cetak biru dan gambar, karena menunjukkan bahwa arsitektur tidak hanya ada di langit tetapi juga dapat membentang hingga menyentuh orbit. Konsep ini menggabungkan mekanika langit dengan ketahanan arsitektural, menantang kita untuk menggali lebih dalam tentang tujuan dari penciptaan manusia.

Konsep arsitektur yang mengapung ini melanggar semua prinsip dan tampak langsung keluar dari film fiksi ilmiah, menjadikan seluruh proyek ini sangat ambisius dan kemungkinan besar akan mendefinisikan arsitektur masa depan.

Detail Proyek Analemma Tower

Nama Proyek: Analemma Tower
Arsitek: Clouds AO
Lokasi: Dubai, UAE
Fotografi / Gambar: © Cloud AO