Kembalinya Lalat Parasit Pemakan Daging di Amerika Utara dan Tengah: Ancaman Terhadap Industri Peternakan

Sejenis lalat parasit yang dikenal dengan sebutan lalat screwworm dunia baru (Cochliomyia hominivorax) kini kembali menginvasi daerah Amerika Utara dan Tengah. Keberadaan lalat ini mengancam industri peternakan secara serius, tetapi bukan hanya hewan ternak yang menjadi target; lalat ini dapat menginfeksi berbagai macam inang, termasuk manusia dan hewan peliharaan mereka.
Sebelumnya, lalat screwworm dunia baru ini telah berhasil diberantas di wilayah tersebut. Namun, kebangkitan mereka menimbulkan berbagai pertanyaan: Apa yang menyebabkan kambuhnya infestasi ini dan tindakan apa yang dapat diambil untuk mengatasinya?
Lalat memiliki peran ekologi yang sangat penting, seperti dalam penyerbukan dan penguraian materi organik yang tidak lagi hidup. Namun, ada beberapa spesies lalat yang berevolusi untuk mencari makan dari makhluk hidup.
Lalat betina screwworm dunia baru tertarik pada bau luka untuk meletakkan telurnya. Larva lalat ini kemudian akan mengonsumsi jaringan hidup secara agresif, menyebabkan penderitaan yang luar biasa bagi inang yang terinfeksi, bahkan berpotensi mengakibatkan kematian jika tidak diobati.
Pada tahun 1960-an, peternak sapi di Texas memperkirakan bahwa mereka mengobati sekitar 1 juta kasus infeksi screwworm setiap tahunnya. Dari tahun 1960-an hingga 1990-an, ilmuwan dan pemerintah bekerja sama menggunakan biologi lalat ini untuk melawannya, berhasil memberantas screwworm dunia baru dari AS dan Meksiko dengan metode yang dikenal sebagai sterile insect technique (SIT).
Lalat betina screwworm hanya melakukan perkawinan sekali sebelum mulai bertelur, sementara lalat jantan bersifat promiscuous. Selama proses pemberantasan ini, miliaran lalat jantan steril dilepaskan dari pesawat terbang, mencegah setiap betina yang kawin dengan mereka dari memproduksi telur yang dapat bertahan hidup.
Dengan kombinasi perawatan kimia terhadap ternak dan cuaca dingin, populasi screwworm dinyatakan punah di AS pada tahun 1982. Kampanye pemberantasan ini dilaporkan menghabiskan biaya sekitar US$750 juta (£555 juta), yang memungkinkan peningkatan produksi ternak secara signifikan.
Selama beberapa dekade, sebuah fasilitas di Panama secara rutin melepas jutaan lalat steril untuk mencegah penyebaran screwworm dunia baru ke utara dari kawasan lebih selatan.
Namun, sejak tahun 2022, setelah bertahun-tahun proses pemberantasan, screwworm dunia baru ini kembali menyebar ke utara melalui beberapa negara di Amerika Tengah. Kasus infeksi melonjak di Panama pada tahun 2023, dan lalat ini sudah mencapai Meksiko pada November 2024.
Para ilmuwan telah mengajukan beberapa hipotesis terkait penyebaran ini, termasuk kemungkinan lalat menyusup bersama pergerakan ternak, suhu yang lebih tinggi yang meningkatkan perkembangan dan kelangsungan hidup lalat, serta kemungkinan bahwa betina sedang beradaptasi perilaku seksual mereka untuk menghindari jantan steril.
Sekitar 17 juta ternak sekarang terancam di Amerika Tengah, tetapi kemungkinan lebih parah akan datang. Meksiko memiliki dua kali lipat jumlah ternak dibandingkan dengan negara-negara tersebut, dan penyebaran ke arah AS terus berlanjut, di mana sekitar 14 juta ternak terancam di Texas dan Florida saja.
Manusia juga tidak luput dari ancaman ini, dengan setidaknya delapan kasus infestasi lalat terjadi pada orang di Meksiko sejak bulan April.
Dalam respons terhadap ancaman ini, pemerintah AS telah memberlakukan larangan sementara terhadap impor hewan hidup dari Meksiko. Pemerintah AS, negara-negara Amerika Tengah, dan Meksiko juga bekerja sama untuk meningkatkan pengawasan dan berupaya memberantas screwworm dunia baru dengan meningkatkan pelepasan lalat steril.
Pupa lalat jantan steril saat ini diproduksi dan dinyatakan steril dengan aman melalui iradiasi di fasilitas di Panama, dengan jumlah lebih dari 100 juta per minggu. Program ini dibiayai bersama oleh Departemen Pertanian AS (USDA) dan Kementerian Pengembangan Pertanian Panama. Namun, kampanye pemberantasan yang sukses kemungkinan memerlukan banyak kali lipat dari jumlah lalat steril tersebut.
Contohnya, produksi lalat steril untuk pelepasan di Meksiko pada tahun 1980-an dilaporkan melebihi 500 juta lalat per minggu. Untuk mengatasi kekurangan ini, USDA kini memfokuskan pelepasan di daerah-daerah kritis di Meksiko dan telah menginvestasikan US$21 juta untuk melengkapi fasilitas produksi lalat buah di Metapa, Meksiko, guna memproduksi 60 juta hingga 100 juta screwworm steril per minggu.
Produksi, sterilisasi, dan pelepasan lalat adalah proses yang panjang, dan pengurangan populasi screwworm liar tidak akan terjadi secara cepat. Sejarah menunjukkan bahwa kontrol terpadu dengan penggunaan obat antiparasit yang efektif sangat penting untuk menangkis lalat dan mengobati infestasi saat muncul.
Pengawasan dengan personel terlatih juga sangat penting, tetapi ini merupakan tantangan besar karena seluruh generasi dokter hewan, teknisi, dan peternak tidak memiliki ingatan hidup tentang infestasi screwworm. Selain itu, pemanasan iklim berarti kita mungkin tidak akan mendapatkan cuaca dingin yang mendukung keberhasilan pemberantasan sebelumnya, dan kerja lebih lanjut diperlukan untuk menentukan bagaimana ini akan memengaruhi rencana pemberantasan saat ini.
Artikel ini ditulis oleh Hannah Rose Vineer, Dosen Senior di Institute of Infection, Veterinary & Ecological Sciences, Universitas Liverpool dan Livio Martins Costa Junior, Profesor Parasitologi. Artikel ini dipublikasikan kembali dari The Conversation di bawah lisensi Creative Commons.