Bill Gates Mengkritik Pemotongan Dana Rumah Sakit

Bill Gates, pendiri Microsoft dan seorang miliarder terkenal, baru-baru ini mengecam CEO Tesla, Elon Musk, atas tindakan yang dianggapnya merugikan anak-anak termiskin di dunia. Dalam sebuah wawancara dengan Financial Times, Gates menyatakan bahwa keputusan Musk untuk memotong dana dari Badan Bantuan Internasional Amerika Serikat (USAID) dapat berakibat fatal.
Gates mencatat bahwa pemotongan dana ini berpotensi menyebabkan lonjakan kasus penyakit seperti campak, HIV, dan polio di kalangan komunitas yang sudah rentan. Ia mengungkapkan, “Gambaran tentang orang terkaya di dunia membunuh anak-anak termiskin di dunia bukanlah sesuatu yang indah,” merujuk pada dampak yang ditimbulkan oleh keputusan pemerintah yang dipimpin Musk.
Pada Februari 2025, Departemen Efisiensi Pemerintah Musk (DOGE) secara resmi menutup USAID, menyebutnya sebagai “organisasi kriminal” dan menyatakan bahwa sudah saatnya lembaga tersebut dihentikan. Gates mengkritik keputusan mendadak ini, menyoroti bagaimana makanan dan obat-obatan yang seharusnya menyelamatkan jiwa terpaksa dibuang karena tidak bisa disalurkan, sehingga masyarakat yang membutuhkan kehilangan akses terhadap bantuan yang sangat penting.
Lebih lanjut, Gates juga menuduh Musk telah membatalkan dana untuk rumah sakit di Provinsi Gaza, Mozambique, yang sebelumnya berperan penting dalam mencegah penularan HIV. Ia mengekspresikan keprihatinan yang mendalam dengan mengatakan, “Saya ingin dia pergi dan bertemu dengan anak-anak yang sekarang terinfeksi HIV karena dia memotong dana tersebut.” Ini menunjukkan betapa seriusnya akibat dari keputusan yang diambil oleh Musk.
Dalam wawancara tersebut, Gates juga mengumumkan rencananya untuk menghabiskan hampir seluruh kekayaannya dalam dua dekade ke depan, bersamaan dengan penutupan yayasan Gates pada tahun 2045. Gates menjelaskan bahwa yayasan tersebut akan mengalokasikan sekitar $200 miliar untuk kesehatan global, pengembangan, dan pendidikan. “Kami akan memiliki lebih banyak uang karena kami menghabiskan dana selama 20 tahun, dibandingkan dengan berupaya menjadi yayasan yang abadi,” ungkap Gates.
Gates menegaskan bahwa yayasan akan terus mengeluarkan sebagian besar anggarannya, yang diperkirakan naik menjadi sekitar $10 miliar per tahun, untuk kesehatan global, dengan fokus pada vaksin, kesehatan ibu dan anak. Namun, ia juga menyatakan bahwa filantropi swasta tidak dapat menggantikan kekurangan yang disebabkan oleh pemotongan anggaran USAID, yang mencapai $44 miliar pada tahun lalu, menyoroti tantangan besar yang dihadapi sektor bantuan internasional saat ini.