India dilanda ketegangan yang semakin meningkat setelah terdengar sepuluh ledakan di dekat Bandara Internasional Srinagar yang terletak di wilayah Kashmir yang dikuasai India, menurut keterangan resmi. Ledakan ini terjadi setelah serangkaian ledakan lain dilaporkan terjadi di berbagai daerah di kawasan tersebut pada hari Jumat. Di langit Jammu, beberapa proyektil terlihat terbang, sementara suara ledakan juga terdengar di kota Amritsar. Militer India mengklaim telah menembak jatuh beberapa drone dan menuduh Pakistan menggunakan pesawat sipil sebagai perisai.

Seorang pejabat militer India yang berbicara kepada Reuters menyatakan bahwa drone-drone tersebut "sedang dihadapi", yang berpotensi membahayakan nyawa warga sipil. Beberapa kota di India menjadi target serangan pada malam Kamis, di tengah meningkatnya ketegangan antara Delhi dan Islamabad. Kekhawatiran akan terjadinya konflik yang lebih luas kini semakin menguat, dengan seorang pakar militer mengungkapkan kepada Express bahwa situasi antara India dan Pakistan dapat mengarah pada "potensi skenario Perang Dunia III". Nicholas Drummond menambahkan bahwa keterlibatan China dapat memperburuk konflik ini dengan cara yang berbahaya.

Sebagai tanggapan terhadap situasi yang semakin tegang, India meluncurkan sejumlah serangan rudal ke wilayah Pakistan pada pagi hari Rabu. Mereka juga menargetkan bagian Kashmir yang dikelola oleh Pakistan. Pada hari Jumat, Liga Premier India, turnamen kriket terkemuka di negara itu, ditangguhkan karena ketegangan yang meningkat. Ada spekulasi bahwa turnamen tersebut dapat dipindahkan ke Inggris untuk sisa musim ini. Di sisi lain, Pakistan Super League yang setara telah dipindahkan ke Uni Emirat Arab.

Akibat serangan proyektil, India mengalami pemadaman listrik. New Delhi telah menuduh Pakistan melakukan serangan teror yang menewaskan 26 orang, termasuk 25 warga India dan satu warga Nepal, di kota resor Pahalgam pada 22 April. Ini merupakan serangan besar pertama yang menargetkan warga sipil sejak India mencabut Pasal 370 pada tahun 2019, yang memberikan status semi-otonom kepada Kashmir. Perdana Menteri India, Narendra Modi, berjanji bahwa negaranya akan memburu para pelaku "hingga ke ujung bumi". Meskipun demikian, Pakistan membantah terlibat dalam serangan tersebut. Sejak Rabu, sekitar 48 orang dilaporkan tewas di kedua sisi, dan sejumlah orang lainnya menderita luka serius akibat serangan rudal dan drone.