Dunia Baru yang Luas dari Virus Raksasa Ditemukan di Lautan Bumi

Saat ini, para ilmuwan telah menemukan bahwa laut menyimpan banyak rahasia yang belum terungkap—beberapa di antaranya begitu kecil sehingga sulit untuk dilihat. Dalam sebuah studi terbaru, mereka berhasil mengidentifikasi ratusan virus raksasa yang tersembunyi di bawah gelombang laut, yang memberikan wawasan baru tentang bagaimana lautan berfungsi dan bagaimana kehidupan laut bertahan.
Studi ini telah menemukan 230 virus raksasa yang sebelumnya tidak dikenal, yang juga dikenal sebagai "giruses", dengan menggunakan perangkat lunak canggih untuk menganalisis sampel dari lautan dan saluran air. Para peneliti menemukan virus-virus besar ini dengan memindai bahan genetik menggunakan alat yang disebut BEREN, yang membantu mereka memetakan 230 genom lengkap dan 398 genom parsial.
Namun, virus-virus ini tidak hanya bersembunyi—mereka mungkin juga memiliki pengaruh yang signifikan. Studi ini, yang diterbitkan dengan judul “Ekspansi Keberagaman Genomik dan Fungsional dari Virus Raksasa Laut Global”, mengungkapkan 530 protein fungsional baru. Dari jumlah tersebut, sembilan di antaranya terkait dengan fotosintesis, menunjukkan bahwa giruses ini mungkin dapat memanipulasi proses penting ini selama infeksi.
Penemuan semacam ini mengubah cara pandang para ilmuwan tentang rantai makanan di ekosistem laut. Virus raksasa dapat menginfeksi kehidupan laut kecil seperti alga dan amoeba, yang merupakan kunci kesehatan laut dan siklus karbon planet kita.
Dalam penelitian ini, terungkap bahwa ada dua keluarga utama dari giruses—Algavirales dan Imitervirales. Algavirales dikenal menargetkan alga, sedangkan Imitervirales memiliki struktur genetik yang lebih fleksibel, memungkinkan mereka untuk beradaptasi dengan berbagai inang. Kode genetik mereka yang besar mungkin memberikan mereka keunggulan dalam mengontrol dan mengubah fungsi inang lebih kuat dibandingkan virus biasa.
Menariknya, para raksasa laut ini juga ditemukan di perairan dingin. Laut Baltik dan perairan Antartika menjadi hotspot dengan 108 dan 65 penemuan masing-masing. Kluster tambahan ditemukan di Arktik, Pasifik Selatan, dan Atlantik Utara, menunjukkan bahwa daerah dingin kaya akan kehidupan virus yang belum dieksplorasi.
Para peneliti juga menyoroti peran virus dalam kesehatan laut. Mohammad Moniruzzaman, salah satu penulis, mengatakan bahwa giruses ini mungkin memainkan peran besar dalam mengendalikan ledakan alga yang dapat membahayakan manusia dan kehidupan laut. "Dengan memahami bagaimana perilaku virus-virus ini, kita mungkin bisa memprediksi atau mengelola ledakan alga," ujarnya.
Benjamin Minch, kontributor lainnya, menyatakan bahwa penelitian ini menawarkan alat yang dapat membantu melacak virus dan polusi. Kerangka kerja dari studi ini dapat meningkatkan cara kita memantau kualitas air dan mendeteksi patogen di lingkungan laut.
Temuan ini juga menunjukkan masa depan di mana beberapa protein virus ini dapat digunakan dalam bioteknologi. Para ilmuwan kini berharap untuk mempelajari lebih lanjut tentang enzim mereka, bagaimana mereka mempengaruhi rantai makanan laut, dan apakah mereka dapat digunakan dalam ilmu pengetahuan dan kedokteran.
Secara keseluruhan, penelitian ini menambahkan lapisan penting dalam pemahaman kita tentang kehidupan di laut, menunjukkan bahwa bahkan pemain terkecil sekalipun dapat memberikan dampak terbesar.