Perang Israel-Iran: Saham Israel Melonjak Setelah Serangan AS ke Fasilitas Nuklir Iran

Pada hari Minggu, saham di Israel mencatat lonjakan yang signifikan, mencapai rekor tertinggi, setelah serangan udara yang dilancarkan oleh Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran. Para investor memandang bahwa langkah tersebut akan memperlambat kemampuan Teheran untuk mengembangkan senjata nuklir, menciptakan suasana optimisme di pasar keuangan Israel.
Indeks Tel Aviv 125, yang mencakup berbagai saham, ditutup naik sebesar 1,8%, membawa total kenaikannya selama minggu tersebut mendekati 8%. Sementara itu, indeks saham unggulan TA-35 juga menunjukkan performa baik, naik sebesar 1,5%. Kenaikan ini bukanlah hal yang kebetulan, mengingat pasar saham Israel berhasil meraih keuntungan dalam semua sesi perdagangan selama lima hari terakhir, dengan total kenaikan sekitar 6% setelah serangan Israel yang menargetkan situs-situs nuklir dan militer Iran, sebelum serangan mendadak oleh AS pada hari Sabtu.
Di tengah ketegangan yang terus berlanjut di Timur Tengah, pasar saham di negara-negara lain juga menunjukkan performa yang kuat. Indeks pasar Boursa Kuwait Premier Market naik hampir 1% menjadi 8,650.6, sementara di Muscat, Oman, Indeks MSX30 meningkat sebesar 0,50% menjadi 4,525.31.
Apa yang mendasari lonjakan ini? Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan bahwa ia telah menghancurkan fasilitas nuklir utama Iran dalam serangan malam menggunakan bom bertenaga tinggi yang dirancang untuk menghancurkan bunker, suatu langkah yang sejalan dengan ofensif Israel dan merupakan eskalasi besar ketegangan di kawasan tersebut. Ronen Menachem, kepala ekonom pasar dari Mizrahi Tefahot, menyatakan kepada Reuters bahwa, “Penghancuran fasilitas nuklir utama Iran oleh militer AS adalah perkembangan positif dalam meningkatkan lingkungan keamanan regional dan mengurangi kemampuan militer serta nuklir Iran.”
Israel meluncurkan serangan intensif terhadap situs-situs nuklir Iran, pusat produksi misil balistik, dan tokoh militer senior pada tanggal 13 Juni. Serangan itu memicu balasan dari Iran, yang bersumpah untuk melindungi diri dan pada hari Minggu meluncurkan serangan rudal ke Israel, yang mengakibatkan puluhan orang terluka dan kerusakan yang signifikan pada gedung-gedung di Tel Aviv.
Menachem juga menambahkan bahwa “Melihat dari perspektif jangka menengah ke jangka panjang—ini relevan bagi banyak investor strategis—ini bisa menjadi peluang nyata, mungkin terkait dengan prospek hubungan yang lebih dekat antara Saudi dan poros Amerika.”