Don Lessem Ungkap Kekecewaan Terhadap Film Jurassic Park Terbaru di Dublin Zoo
Don Lessem, yang dikenal luas sebagai "Dino" dan merupakan seorang pakar dinosaurus, sedang berada di Dublin untuk menghadiri pameran Zoorassic Park yang menampilkan replika dinosaurus berukuran asli. Pameran ini diadakan di Dublin Zoo dan akan berlangsung hingga bulan September mendatang. Lessem juga memberikan serangkaian kuliah yang telah terjual habis kepada anak-anak mengenai topik dinosaurus, menandakan betapa menariknya tema ini bagi generasi muda.
Lessem, yang pernah bekerja sebagai konsultan untuk film Jurassic Park karya Steven Spielberg yang dirilis pada tahun 1993, memiliki pandangan yang berbeda tentang film terbaru dari franchise tersebut yang berjudul Jurassic World Rebirth. Meskipun ia mengakui bahwa film pertama membantu membangkitkan minat masyarakat terhadap dinosaurus, ia merasa bahwa banyak aspek dalam film tersebut tidak sesuai dengan kenyataan ilmiah.
“Saya tahu bagaimana cara yang salah untuk menyajikan dinosaurus. Jika Anda menceritakan kisah nyata tentang dinosaurus, filmnya akan sangat membosankan. Mereka kebanyakan makan, buang air, dan tidur,” ungkap Lessem dengan nada skeptis. Ia menginginkan representasi yang lebih akurat, tetapi merasa bahwa pendapatnya sering diabaikan selama produksi film. Lessem menjelaskan, “Saya selalu memberi tahu mereka bahwa ini bukan penampilan asli dinosaurus, tetapi mereka hanya mengatakan, ‘nikmati udangnya dan coba tenang’.”
Saat ditanya tentang kesalahan Spielberg dalam menggambarkan dinosaurus, Lessem menjawab dengan nada humoris, “Apa yang tidak dia lakukan dengan benar?” Meski begitu, ia mengaku memiliki hubungan yang baik dengan Spielberg, berkat ketidakberpihakannya; ia adalah satu-satunya di lokasi syuting yang tidak menginginkan sesuatu dari sang sutradara.
Dengan tegas, Lessem menolak gambaran dinosaurus sebagai monster pemangsa manusia, mencatat bahwa manusia sebenarnya dapat dengan mudah mengalahkan seekor Tyrannosaurus Rex. “Pada kenyataannya, manusia bisa berlari lebih cepat dan lebih pintar daripada T. rex,” jelasnya. Meski demikian, ia tetap optimis tentang dampak positif dinosaurus dalam menarik minat anak-anak terhadap ilmu pengetahuan. Lessem sering melihat bahwa banyak ilmuwan yang saat kecilnya terinspirasi oleh dinosaurus.
Awalnya, Lessem bercita-cita menjadi ilmuwan gorila, tetapi menemukan bahwa itu terlalu sulit untuk dijadikan karier. Ia kemudian bekerja sebagai jurnalis di Boston Globe dan terjun ke dunia dinosaurus setelah melakukan liputan tentang pemburu dinosaurus. Menurutnya, saat ini merupakan masa keemasan bagi penemuan dinosaurus, dengan spesies baru yang ditemukan setiap beberapa minggu. Baru-baru ini, spesies baru bernama Enigmacursor Mollyborthwickae ditemukan di Amerika Serikat, berukuran sebesar anjing besar.
Pada tahun 1999, sebuah dinosaurus yang ditemukan di Argentina dinamai untuk menghormatinya, yaitu Lessemsaurus, yang panjangnya mencapai sembilan meter dan beratnya sekitar tujuh ton. Namun, ia menyadari bahwa spesies ini merupakan yang sangat kecil dibandingkan dengan Argentinosaurus, yang merupakan makhluk terbesar yang pernah ada, dengan berat antara 65 hingga 80 ton, setara dengan 50 gajah.
Lessem berpendapat bahwa banyak kesalahan terjadi dalam identifikasi dinosaurus, sering kali hanya berdasarkan satu gigi atau tulang. “Banyak kesalahan besar yang dibuat. Setengah dari dinosaurus yang dinamai ternyata salah,” ujarnya. Salah satu pertanyaan yang masih dicari jawabannya oleh paleontolog adalah bagaimana hewan-hewan darat ini bisa tumbuh begitu besar.
Namun, Lessem merasa bahwa jumlah paleontolog yang ada saat ini masih kurang, dan pendanaan untuk penelitian tentang dinosaurus sangat minim, meskipun ketertarikan masyarakat terhadap dinosaurus terus berlanjut. “Universitas tidak melihat cara untuk memonetisasi penelitian dinosaurus, sehingga mereka meninggalkannya pada para amatir,” tambahnya dengan nada pasrah.
Satu hal yang menarik, tidak ada fosil dinosaurus yang ditemukan di Irlandia karena wilayah tersebut tidak ada pada masa kehidupan dinosaurus, antara 245 juta hingga 66 juta tahun yang lalu. Saat itu, yang kini menjadi Irlandia masih berada di bawah air. Meskipun demikian, seorang pria dari Co Cork menghubungi Lessem dan menyatakan bahwa ia telah menemukan jejak kaki dinosaurus. Lessem mengaku skeptis, tetapi berencana untuk memeriksa temuan tersebut selama penjelajahannya di seluruh negeri.