Rohit Sharma Merenungkan Kemenangan T20 World Cup 2024 dan Perpisahan Legenda

NEW DELHI: Perasaan merayakan kemenangan T20 World Cup 2024 masih terasa segar di ingatan Rohit Sharma. Pada 29 Juni tahun lalu, di Barbados, India menakhodai kemenangan mengesankan dengan mengalahkan Afrika Selatan dengan selisih tujuh run, sehingga mengakhiri penantian 11 tahun tanpa trofi ICC. Ini merupakan gelar T20 World Cup kedua bagi India dan yang pertama bagi Rohit sebagai kapten tim, setelah sebelumnya merasakan kekecewaan saat timnya kalah di final Piala Dunia Cricket ICC 2023 melawan Australia di kandang sendiri, meskipun mereka memiliki rekor sepuluh kemenangan berturut-turut.
Satu tahun setelah kemenangan ikonis tersebut, Rohit Sharma, kapten India yang berhasil mengantarkan timnya meraih gelar T20 World Cup, mengenang kembali hari bersejarah itu. “Tiga belas tahun adalah waktu yang lama. Kebanyakan orang bahkan tidak memiliki karier selama 13 tahun. Jadi, menunggu selama itu untuk memenangkan Piala Dunia… yang terakhir saya menangkan adalah pada tahun 2007," ujarnya dalam sebuah wawancara eksklusif di acara khusus JioHotstar, Champions Waali Feeling Phir Se.
Rohit melanjutkan, “Bagi saya, tidak ada yang lebih besar dari ini. Saya tidak bisa tidur semalaman. Saya hanya memikirkan tentang Piala Dunia. Saya merasa gugup. Saya tidak bisa merasakan kaki saya. Apakah saya merasakan gugup? Tentu saja. Saya hanya tidak menunjukkannya — tetapi di dalam, rasanya sangat berat.” Ia mengingat dengan jelas momen menjelang pertandingan final. “Kami seharusnya pergi sekitar pukul 8:30 atau 9 pagi. Tapi saya bangun jam 7. Dari kamar saya, saya bisa melihat lapangan dan terus menatapnya. Saya ingat berpikir — ‘Dalam dua jam, saya akan berada di sana. Dan dalam empat jam, hasilnya akan keluar. Entah Piala ini akan ada di sini atau tidak.’”
Turnamen ini juga menjadi momen penting bagi kriket India, karena menjadi perpisahan bagi dua legenda — Rohit Sharma dan Virat Kohli — dari format T20. Keduanya meninggalkan format terpendek ini dengan kepala tegak. Selama turnamen, Rohit tampil sangat mengesankan dengan mencetak 257 run dalam delapan inning, termasuk tiga setengah ratus. Ia memiliki rata-rata 36,71 dan tingkat serangan lebih dari 155, menempati posisi sebagai pencetak run terbanyak kedua di turnamen.