Kontroversi Glastonbury: Bob Vylan dan Perdebatan Politik di Festival Musik

Dunia musik, khususnya genre punk, sudah lama menjadi panggung bagi penyampaian pernyataan politik. Banyak band seperti The Sex Pistols, The Clash, dan Rage Against The Machine telah menggunakan platform mereka untuk menyuarakan pendapat politik, dan kini di tahun 2025, Kneecap dan Bob Vylan menjadi sorotan dengan aksi protes mereka terhadap para politisi.
Namun, dalam kasus penampilan Bob Vylan di Glastonbury, komentar mereka tidak hanya menarik perhatian para anggota parlemen. Emily Eavis, selaku penyelenggara festival, juga mengecam pernyataan yang mereka buat, menegaskan bahwa komentar tersebut "sangat melampaui batas" meskipun festival ini dikenal mendukung kebebasan berbicara. Saat ini, polisi tengah menyelidiki rekaman penampilan tersebut yang sudah dihapus oleh BBC untuk menentukan apakah ada pelanggaran yang dilakukan.
Bob Vylan adalah duo musik yang terdiri dari Bobby Vylan sebagai vokalis dan Bobbie Vylan sebagai drummer. Keduanya memilih untuk merahasiakan nama asli mereka demi menjaga privasi. Mereka dibentuk di Ipswich pada tahun 2017 dan mengusung gaya musik yang merupakan perpaduan antara punk, rap, dan hard rock.
Sejak debutnya, Bob Vylan telah merilis tiga album: We Live Here (2020), Bob Vylan Presents The Price Of Life (2022), dan Humble As The Sun (2023). Musik mereka telah memenangkan berbagai penghargaan, termasuk Best Alternative Act di MOBOs 2022 dan Best Album di Kerrang Awards pada tahun yang sama. Lirik-lirik mereka sering kali menyoroti isu-isu penting seperti rasisme, homofobia, maskulinitas beracun, dan politik sayap kanan. Salah satu lagu mereka, Pretty Songs, sering kali diperkenalkan oleh Bobby dengan ungkapan bahwa "kekerasan adalah satu-satunya bahasa yang dipahami oleh beberapa orang".
Penampilan mereka di festival biasanya menyertakan aksi crowd-surfing dari vokalis, dan mereka telah berkolaborasi dengan berbagai artis, termasuk Amy Taylor dari Amyl And The Sniffers, Laurie Vincent dari Soft Play, dan band rock Kid Kapichi.
Dalam sebuah wawancara dengan The Guardian tahun lalu, Bobby Vylan menceritakan pengalamannya menghadiri protes pro-Palestina pertamanya pada usia 15 tahun, yang dihadiri bersama ibu temannya. Keduanya juga vokal dalam mengecam perang di Gaza dan mengkritik beberapa artis yang dianggap memiliki pandangan kiri namun tidak menunjukkan solidaritas publik yang sama.
Sebelum tampil di Glastonbury, mereka mengajak penggemar untuk menonton penampilan mereka dengan mengunggah pernyataan di Facebook: "Ternyata kita akhirnya berada di titik di mana BBC mempercayai kita di televisi langsung! Saksikan kami secara langsung, baik di lapangan maupun di kenyamanan rumah Anda!". Di atas panggung, mereka tampil di depan layar yang menampilkan sejumlah pernyataan, termasuk satu yang menyatakan tindakan Israel di Gaza sebagai "genosida".
Setelah penampilan tersebut, kontroversi semakin meningkat, dan mereka tampak memperkuat pernyataan mereka melalui media sosial. Komentar mereka menarik kritik dari kedutaan besar Israel, beberapa anggota parlemen, dan kini dari Glastonbury serta Emily Eavis.
Pada saat yang sama, Bob Vylan juga tampil di atas panggung sebelum penampilan Kneecap, yang tetap dipertahankan meskipun ada seruan untuk membatalkan penampilan mereka. Pendiri festival, Michael Eavis, sebelumnya menyatakan bahwa mereka yang tidak setuju dengan politik yang ditampilkan sebaiknya "pergi ke tempat lain". Namun, pernyataan Bob Vylan dianggap melampaui batas, seperti yang dinyatakan dalam pernyataan festival dan Emily Eavis pada Minggu pagi.
"Sebagai festival, kami menentang semua bentuk perang dan terorisme," demikian pernyataan tersebut. "Kami akan selalu percaya pada - dan aktif berkampanye untuk - harapan, persatuan, perdamaian, dan cinta." Festival ini juga menyebutkan bahwa, dengan hampir 4.000 penampilan selama akhir pekan, akan ada artis dan pembicara yang memiliki pandangan yang tidak sejalan dengan mereka. "Kehadiran seorang performer di sini tidak boleh dianggap sebagai dukungan diam-diam terhadap opini dan keyakinan mereka," tambah mereka. Namun, pernyataan Bob Vylan dianggap "menyedihkan". "Chant mereka sangat melampaui batas dan kami segera mengingatkan semua pihak yang terlibat dalam produksi festival bahwa di Glastonbury tidak ada tempat untuk antisemitisme, ujaran kebencian, atau hasutan untuk kekerasan."