Selama akhir pekan, saya akhirnya menonton program hits Netflix yang berlatar di Korea Selatan dan telah menarik perhatian dunia, yang dibintangi oleh Lee Byung-hun sebagai seorang penjahat misterius dan menakutkan. Dia melawan sekelompok orang yang terpinggirkan yang berusaha melawan manipulasi jahatnya.

Program tersebut berjudul KPop Demon Hunters, dan saya menikmati setiap detiknya. Alur cerita yang kuat, soundtrack yang memukau, dan karakterisasi yang mendalam semuanya berada di tingkat yang sangat baik. Tak perlu dikatakan lagi, hype di balik film ini benar-benar dibenarkan oleh kualitasnya.

Namun, di sisi lain, saya juga menonton Squid Game Musim 3.

Apa yang Salah dengan Squid Game Musim 3?

Musim terakhir dari drama Korea Selatan yang sangat terkenal ini berakhir minggu lalu. Sebagai seseorang yang merupakan pendukung setia sejak hari pertama, saya dapat dengan jujur mengungkapkan bahwa franchise ini seharusnya hanya memiliki satu musim saja. Beberapa elemen dari cerita dan pengembangan karakter terasa kurang memuaskan, dan saya merasa penutupannya tidak sekuat musim-musim sebelumnya. Ada beberapa pengembangan yang terasa dipaksakan dan mengabaikan esensi dari apa yang membuat Squid Game menjadi sukses besar di awal.

Dengan semua ini, saya sangat berharap untuk melihat bagaimana penggemar lain merespons kedua program ini. Sementara KPop Demon Hunters menunjukkan bagaimana cerita yang segar bisa memikat perhatian penonton, Squid Game Musim 3 mungkin menunjukkan batasan dari sebuah franchise yang seharusnya bisa berakhir dengan elegan.